Selasa, 30 April 2024

Perputaran Ekonomi di Sektor Parekraf Selama Lebaran Mencapai Rp369,8 Triliun

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi - Masyarakat berwisata di pantai. Ilustrasi - Masyarakat berwisata di pantai. Foto: HO-Kemenparekraf

Nia Niscaya Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf mengatakan pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak positif pada perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang diperkirakan mencapai Rp369,8 triliun.

“Perhitungan ini berdasarkan jumlah perkiraan pergerakan masyarakat yang didata oleh Kemenhub, serta persentase masyarakat yang berwisata dan rata-rata pengeluaran wisatawan berdasarkan hasil survei Kemenparekraf,” kata Nia dalam keterangan resminya yang diterima suarasurabaya.net, Rabu (17/4/2024).

Ia menjelaskan, berdasarkan survei yang dilakukan Kemenparekraf, didapatkan data-data terkait preferensi aktivitas wisatawan nusantara di momen libur lebaran 2024.

Survei tersebut dilakukan terhadap 1.756 responden, dengan hasil survei per 14 April 2024 yang menunjukkan bahwa preferensi daya tarik wisata terbesar masyarakat yakni pantai/danau sebesar 56,1 persen.

Selanjutnya pusat kuliner (50,8 persen), pegunungan/ agrowisata (41,9 persen), taman rekreasi/kebun binatang (29,9 persen), dan pusat perbelanjaan (26,6 persen).

Sementara untuk durasi berwisata meliputi satu hari atau one day trip (49,5 persen) dan dua sampai empat hari (36,2 persen). Adapun preferensi akomodasi, menggunakan hotel berbintang (34,5 persen) dan akomodasi keluarga (26,9 persen).

Kemudian, destinasi wisata favorit saat mudik lebaran 2024 diantaranya yaitu Malioboro, Ciwidey, Pangandaran, Parangtritis, Puncak Bogor, Ragunan, Lembang, Borobudur, dan Bromo.

“Memang secara statistik pergerakan wisnus terbesar di pulau Jawa karena jumlahnya penduduk besar, pembangunan infrastruktur juga baik sehingga memberikan kemudahan bagi pelaku wisatawan nusantara di momen mudik dan libur lebaran ini,” katanya.

Selain itu, rata-rata pengeluaran berwisata per orang diperkirakan sebesar Rp2,73 juta, dengan pengeluaran paling besar digunakan untuk akomodasi, dan secara berturut-turut diikuti oleh transportasi, makan dan minum, serta oleh-oleh.

“Kemenparekraf akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Bank Indonesia, BPS, Kemenhub, dan Pemda terkait realisasi perputaran ekonomi di sektor parekraf selama periode mudik lebaran 2024,” ucap Nia.

Meski memberikan dampak, Nia mengatakan, Kemenparekraf mencatat beberapa hal saat terjadi lonjakan pengunjung di destinasi saat momen libur lebaran 2024.

Lebih lanjut, berdasarkan pemantauan Kemenparekraf melalui https://sisparnas.kemenparekraf.go.id dan berbagai sumber, hal-hal tersebut mulai dari kemacetan di berbagai titik, kejadian bencana alam dan non-alam, timbulan sampah yang membludak, serta laporan masih adanya pungutan liar di beberapa destinasi wisata.

“Penyediaan kantung parkir perlu menjadi perhatian para stakeholder di setiap destinasi. Kemenparekraf juga merekomendasikan Pemda untuk mengomunikasikan komitmen Pemerintah dalam menjaga kondusivitas di kawasan wisata dengan melibatkan berbagai pihak terkait, terutama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan praktik pungli secara aktif di destinasi wisata,” ucapnya. (sya/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Kurs
Exit mobile version