Sabtu, 5 Oktober 2024

Belasan Mahasiswa Pascasarjana Unair Observasi Penciptaan Ide Kreatif Suara Surabaya

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
12 Mahasiswa Jurusan Pengembangan SDM Sekolah Pascasarjana Unair foto bareng petinggi Suara Surabaya, Jumat (20/9/2024). Foto: Billy suarasurabaya.net

Sebanyak 12 mahasiswa Jurusan Pengembangan Sumber Daya Manusia Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, melihat langsung penciptaan ide kreatif di Suara Surabaya Media, Jumat (20/9/2024) malam.

Didampingi Suko Widodo selaku dosen pengajar kelas industri kreatif, 12 mahasiswa itu diterima langsung oleh Verry Firmansyah CEO Suara Surabaya dan Eddy Prastyo selaku Pemimpin Redaksi (Pemred) Suara Surabaya.

Pada kesempatan itu, mereka terlebih dulu mendapatkan pemaparan dari Eddy Prastyo pemred soal kondisi terkini media konvensional dalam hal ini radio, dan bagaimana Suara Surabaya menyiasati gelombang digitalisasi tersebut. Mulai dari konvergensi, hingga kreatifitas konten.

Eddy Prastyo Pemimpin Redaksi Suara Surabaya memberikan pemahaman soal kondisi terkini media konvensional di tengah gelombang digitalisasi, Jumat (20/9/2024). Foto: Pratama suarasurabaya.net

Dilanjutkan dengan pemaparan strategi bisnis media oleh Verry Firmansyah CEO, soal bagaimana media memanfaatkan peluang mengembangkan bisnis, mulai dari event hingga aktivasi-aktivasi lainnya.

Terakhir, para mahasiswa S2 itu diajak untuk berinteraksi dan sharing bersama para penyiar Suara Surabaya di ruang Gate Keeper.

12 Mahasiswa Jurusan Pengembangan SDM Sekolah Pascasarjana Unair waktu berdiskusi dengan para penyiar Radio Suara Surabaya, (20/9/2024). Foto: Pratama suarasurabaya.net

Suko Widodo waktu ditemui di sela-sela kegiatan menjelaskan, sengaja mengajak para mahasiswanya yang dominan dari Generasi Z itu ke Suara Surabaya, untuk melihat langsung proses penciptaan kreatif berlangsung.

“Rata-rata usianya masih muda, biar tahu bahwa ternyata radio yang old media itu dia bisa bertahan dengan kreatifisme. Di Suara Surabaya tertama adalah kontennya,” ucap Suko kepada suarasurabaya.net.

Nantinya, setelah kunjungan di Suara Surabaya Center, Suko mengatakan para mahasiswa itu bakal diberi tugas untuk menganalisa keberlangsungannya.

“Kira-kira apakah industri kreatif media ini bertahannya sampai kapan dan sebagainya. Jadi kita terus update terhadap kreatifitas-kreatifitas tersebut,” jelas Suko.

Sementara Raden Ajeng Diajeng ketua rombongan mahasiswa itu mengatakan, mengaku takjub dengan proses kreatif di Suara Surabaya yang notabene media konvensional. Bahkan, dia menyebut Suara Surabaya sebagai radio paling bagus di Kota Pahlawan.

“Saya basically orang Solo, sebelumnya belum tau Surabaya gimana dan Suara Surabaya itu seperti apa. Ternyata menurut saya ini radio yang paling bagus ya di Surabaya dan katanya punya trust yang lebih tinggi daripada yang lain-lainnya,” ucapnya.

Sebagai orang yang tak punya basic di dunia jurnalisme, Diajeng sapaan akrabnya mengaku tertarik dengan industri media setelah kunjungan ini.

“Saya juga basicly-nya bukan jurnalistik. Jadi pas tau disini, oh ternyata kayak gini lho industri digital media dan industri radio itu,” ucapnya. (bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Kurs
Exit mobile version