BPOM Curigai Kandungan Formalin

Memasuki hari kelima puasa ramadhan, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) melakukan sidak ke bazar ta’jil di Masjid Al-Akbar, Surabaya, Kamis (4/7/2014) sore.

Sidak yang dilakukan oleh para petugas BPOM tersebut mengambil 31 sampel makanan yang dibeli dari para penjual ta’jil dan langsung dilakukan pemeriksaan dengan mobil laboratorium.

Selama melakukan sidak, Trikoranti, Kabid Pemeriksaan dan Penyidikan BBPOM Surabaya mengaku mencurigai sejumlah makanan yang mengandung zat makanan berbahaya seperti formalin dan boraks.

“Beberapa makanan tadi memang dicurigai mengandung zat berbahaya. Yang paling mudah diamati ialah mie basah, bakso, mutiara dan kolang-kaling,” kata dia.

Dari 31 sampel yamg diambil, satu makanan yakni mie positif mengandung formalin. Sedangkan sisanya masih dalam proses pengujian.

Dari hasil sidak ini BPPOM mengaku akan bekerjasama dengan instansi terkait seperti dinas kesehatan menganai langkah apa yang harus diambil.

Menurut Ranti, para penjual ta’jil umumnya tidak tahu bahwa makanan yang mereka jual mengandung zat makanan berbahaya. “Karena itu perlu koordinasi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait mengatasi masalah ini,” terangnya.

Namun, jika penjual diketahui dengan sengaja membuat dan menjual makanan mengandung zat berbahaya bisa dikenakan sanksi pidana.

Sementara itu, terkait sidak Ranti menjelaskan bahwa sebelumnya BBPOM telah melakukan sidak di wilayah Surabaya Barat dan masih akan melakukan sidak di sejumlah wilayah di Surabaya.

“Bulan puasa ini kan banyak pedagang musiman jadi kami akan rutin melakukan sampling ke beberapa wilayah di Surabaya baik utara, selatan, barat, timur dan pusat,”paparnya.

Sedangkan dari hasil sidak di Surabaya barat kemarin,ia menambahkan, dari 28 sample terdapat tiga sample yang positif mengandung zat makanan berbahaya. Yakni mie basah yang mengandung formalin, cincau mengandung boraks dan sirup merah yang mengandung rhodamin. (ain/rst)