Rabu, 1 Mei 2024

Dukungan Ulama buat Pasangan Capres Belum Tentu Berpengaruh pada Pilihan Masyarakat

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Lingkaran Survei Indonesia. Foto: Denny JA

Figur ulama yang identik dengan ilmu agama Islam dan bijak dalam merespon berbagai hal, belakangan ini makin sering terlihat di pentas politik tanah air.

Jelang Pilpres 2019, tiap pasangan capres selalu mengagendakan pertemuan dengan ulama dari berbagai organisasi yang ada di Indonesia.

Pasangan Capres Nomor Urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, sering mengunjungi pondok pesantren di daerah Jawa Timur yang merupakan basis Nahdatlul Ulama (NU).

Bahkan, Jokowi menggandeng KH.Ma’ruf Amin seorang ulama, Ketua Majelis Ulama Indonesia (non aktif), dan pernah menjabat Rais Aam NU, sebagai calon wakil presiden.

Sementara, Pasangan Capres Nomor Urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat dukungan dari sejumlah ormas berbasis Islam yang pernah ikut dalam aksi 212.

Adjie Alfaraby Peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengatakan, ada peningkatan dukungan ulama pada Pemilu 2019.

Tapi, dukungan ulama kepada pasangan capres tidak otomatis mempengaruhi pilihan masyarakat secara signifikan.

“Itu kembali pada pribadi si pemilih. Dukungan ulama kepada pasangan capres tidak akan berdampak besar pada pilihan masyarakat,” ujarnya dalam diskusi publik di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/11/2018).

Adjie mengungkapkan, faktor penyebab maraknya dukungan ulama antara lain peningkatan politik identitas mulai dari Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 yang berlanjut sampai sekarang.

“Politik identitas muncul karena dua hal, pertama ketegangan identitas yang berakibat pada politisasi identitas, semisal pertarungan antara kelompok Pancasila dengan kelompok Islam,” paparnya.

Kemudian faktor mobilisasi identitas, sehingga ada kelompok tertentu yang mengganggap identitas sangat penting dalam politik.

Politik yang gaduh itu secara langsung atau tidak, kemudian membuat masyarakat menganggap figur ulama sebagai sumber referensi dan pemberi masukan yang tepat untuk menentukan pilihan pasangan calon presiden periode 2019-2024. (rid/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Kurs
Exit mobile version