Selasa, 30 April 2024

Tingkatkan SDM, Perangkai Bunga Harus Uji Kompetensi

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Salah satu peserta Uji Kompetensi Merangkai Bunga Level 1 di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Cumba Citta, Surabaya pada Selasa (25/6/2019). Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Belasan perangkai bunga dari berbagai daerah mengikuti Uji Kompetensi Merangkai Bunga Level 1 di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Cumba Citta, Surabaya pada Selasa (25/6/2019).

Para perangkai ini harus menyelesaikan lima jenis rangkaian bunga yang diujikan dan menguasai 15 jenis rangkaian bunga pada ujian teori. Peserta berasal dari berbagai daerah, mulai Surabaya, Sidoarjo, hingga Jakarta.

Hetty Kepala Sekolah Cumba Citta mengatakan, kompetensi ini adalah proses yang harus dilalui para perangkai bunga agar bisa mendapatkan sertifikat kompetensi.

“Fungsinya sertifikat kompetensi ini, untuk program pemerintah, peningkatan SDM. Kita juga (sedang, red) bersaing dengan negara Asia lain. Sehingga buktinya (kompetensi, red) sertifikat ini. Nah lembaga seperti kita ini, juga dilatih dari Kemendikbud,” ujarnya pada Selasa (25/6/2019).

Selain itu, untuk para perangkai bunga, sertifikat ini bisa digunakan sebagai berkas melamar kerja bagi yang masih berusia produktif. Selain itu, sertifikat ini berfungsi untuk mengikuti proyek-proyek yang diadakan pemerintah, dan lomba-lomba merangkai bunga di tataran nasional serta internasional.

Eka Sulistyawati Ketua Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Cabang Surabaya mengatakan, selama ini kompetensi perangkai bunga selalu mendapat pengawasan Kemendikbud dan Diknas-diknas di daerah. Pasalnya, kompetensi ini masuk dalam kategori Pendidikan Non Formal di kementerian tersebut.

Di sisi lain, Hetty menjelaskan, pada dasarnya siapapun bisa mengikuti uji kompetensi ini, baik perangkai bunga komersial maupun sekedar penghobi. Namun, mereka harua bisa menguasai 15 jenis rangkaian bunga lebih dulu.

“(Biasanya kursus, red) dasar 2 bulan, yang pasti harus menguasai 15 rangkaian. Untuk lama dan sebentarnya tergantung siapa yang menerima. Karena biasanya (pengajaran, red) bersifat privat,” ujarnya.

Eka mengaku, bisnis perangkaian bunga terus meningkat permintaan pasarnya. Ia menyebut, saat ini masyarakat semakin sadar tentang penggunaan bunga hias di banyak kesempatan. Ia percaya, perekonomian yang terus meningkat akan berdampak positif bagi bisnis bunga ini. (bas/tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Kurs
Exit mobile version