Rabu, 1 Mei 2024

Sumitro Hadi, Koreografer Festival Gandrung Sewu Banyuwangi Meninggal karena Covid-19

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Festival Gandrung Sewu 2018 yang digemari para wisatawan asing. Foto: Antara

Sumitro Hadi, seniman dan kreator tari Jejer Gandrung serta salah satu koreografer Festival Gandrung Sewu Banyuwangi meninggal dunia karena terpapar Covid-19.

Sumitro Hadi meninggal dunia di RSUD Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (26/12/2020), setelah menjalani perawatan medis melawan virus corona (Covid-19). Sebelumnya drh Budianto budayawan Banyuwangi juga meninggal dunia karena terpapar Covid-19.

“Banyuwangi kembali kehilangan sosok seniman yang handal. Kreasi tari Pak Mitro telah mewarnai seni di Banyuwangi dan berhasil mengangkat derajat kesenian Banyuwangi. Semoga almarhum diterima segala amal kebaikannya dan diampuni segala kesalahannya oleh Allah SWT,” ujar Azwar Anas Bupati.

Menurut Azwar Anas, Sumitro adalah sosok seniman yang getol mengangkat derajat kesenian Banyuwangi, dan merupakan budayawan yang mampu menaikkan kesenian Banyuwangi menjadi berbagai atraksi yang menarik.

Koreografer dan Pimpinan Sanggar Tari Jingga Putih Rogojampi itu, lanjut dia, sangat berperan mendorong kemajuan seni tari kreasi tradisional di Banyuwangi.

Mulai dari tari Jejer Gandrung, pertunjukan gandrungan dan Jejer Jaran Dawuk yang semua sudah mengantongi hak cipta, dan juga dikenal sebagai salah satu koreografer atraksi seni kolosal Gandrung Sewu.

“Bersama-sama seniman dan budayawan lainnya, Pak Mitro telah mewarnai jagad seni Banyuwangi menjadi salah satu yang diperhitungkan di level nasional. Keelokan Festival Gandrung Sewu pun tak lepas dari peran Pak Sumitro dan Pak Budianto. Kami sangat kehilangan mereka berdua,” kata Azwar Anas.

MY Bramuda Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi mengatakan bahwa Sumitro Hadi telah berkiprah di dunia seni sejak 1968, dan pada tahun 1974 almarhum menciptakan tari Jejer Gandrung.

“Tari Jejer Gandrung yang kerap ditampilkan saat penyambutan tamu adalah salah satu karya masterpiece beliau. Bahkan Jejer Gandrung telah menjadi muatan lokal wajib di sekolah. Beliau juga ikut berperan mendorong kelahiran musik angklung pengiring tari kreasi pertama,” paparnya.(ant/tin)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Kurs
Exit mobile version