Kamis, 18 April 2024

PMI Asal Pamekasan Melahirkan Saat Karantina di Asrama Haji

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Proses persalinan Hasanah, PMI asal Pamekasan saat jalani proses karantina di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Persalinan dibantu dokter dan Tim Trenggana Satpol PP Jatim hingga lahir bayi perempuan. Foto : Satpol PP Jatim untuk Kominfo Jatim

Sebuah peristiwa langka terjadi dalam proses karantina Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berlangsung sejak 28 April 2021 lalu. Hari ini, Kamis (22/7/2021), Hasanah seorang PMI asal Pamekasan Madura melahirkan seorang bayi perempuan secara normal di tengah masa karantinanya di Hotel Asrama Haji Surabaya.

“Tadi pagi saat kami dari Tim Trenggana Satpol PP Jatim sedang bertugas di rumah isolasi OTG di Gedung E2 Asrama Haji kami mendapatkan panggilan telepon dari KKP. Ada seorang PMI yang akan melahirkan,” kata M Solihin Ketua Tim Trenggana Satpol PP Jatim.

Mendengar kabar itu, Solihin dan anggotanya langsung melepas baju hazmat dan menyeterilkan diri dengan menyemport disinfektan ke seluruh tubuh mereka. Mereka segera menuju gedung B1 kamar 214 yang menjadi kamar karantina bagi Hasanah yang hendak melahirkan.

Proses melahirkan pun dibantu seorang dokter umum yang bertugas di poli Asrama Haji. Di saat kondisi darurat itu, tempat tidur Hasanah sudah mulai banyak dibanjiri darah. Lantas Solihin mencarikan kain dan menyiapkan air hangat untuk membantu proses persalinan.

“Anggota kami siapkan air hangat dan mencarikan kain sarung karena seprei sudah banyak darah. Karena di Asrama Haji, maka kami beli di koperasi, kain ihram yang biasa dipakai untuk orang haji. Alhamdulillah prosesnya lancar dan bayi perempuan lahir sekira pukul 08.20 WIB,” ujarnya dikutip dari Laman Kominfo Jatim, Kamis (22/7/2021).

Dia menjelaskan, saat dilahirkan, bayi perempuan itu sempat terlilit tali pusar. “Ada tiga lilitan di leher bayi, namun alhamdulillah bisa diatasi oleh dokter yang membantu proses persalinan. Kami merasa lega karena akhirnya bayinya bisa menangis,” tuturnya.

Selanjutnya, dia bersama dokter pun membersihkan sang bayi dan membalutnya dengan kain ihram. Namun, bayi perempuan yang masih berusia delapan bulan kandungan itu juga masih dalam kondisi lemah.

Untuk membantu perawatan intensif maka bayi itu perlu dirujuk ke RS Haji. “Kami rujuk ke sebelah (RS Haji) karena lahir prematur maka perlu dirawat dengan inkubator,” ujarnya.(tin/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 18 April 2024
28o
Kurs