Wapres: Pemerintah Jamin Ketersediaan Vaksin Covid-19 Bagi Masyarakat
Jumat, 26 Februari 2021 | 07:37 WIB
Sufmi Dasco Ahmad Wakil Ketua DPR menjelaskan, keluarga anggota DPR ikut vaksinasi Covid-19 karena memang sudah mendapat jatah dari Kementerian Kesehatan.
Kata Dasco, dari Kementerian Kesehatan selanjutnya didaftar oleh Sekretariat Jenderal DPR RI.
Pernyataan Dasco disampaikan menyikapi adanya informasi yang menyebut kalau pelaksanaan vaksinasi anggota DPR dan anggota keluarganya ditutup-tutupi.
“Kita mendapatkan jatah dari Kemeterian Kesehatan. DPR dan anggota keluarga yang terdaftar di kesekjenan DPR, itu yang mendapat,” ujar Dasco di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (26/2/2021).
Untuk alokasi vaksinnya, dia tidak mengetahui karena saat pelaksanaan ini DPR sedang dalam masa reses.
“Jadi alokasi itu dari kementerian kesehatan, berapa alokasinya saya nggak hafal. Itu kan masuk ketika kita sedang reses,” jelasnya.
Dasco menjelaskan kalau vaksinasi Covid-19 ini merupakan program pemerintah, sehingga wartawan pun juga mendapat jatah.
“Dan vaksinasi ini kan program pemerintah, bukan cuma anggota DPR, wartawan juga. Kemarin kita mau usul wartawan di sini, ternyata wartawan juga sudah mendapat dari Kementerian Kesehatan,” kata dia.
“Jadi nggak ada yang pilih kasih, nggak ada yang kemudian tertutup. Semakin cepat banyak yang divaksinasi semakin cepat juga penekanan pelonjakan Covid-19 di Indonesia,” tegasnya.
Menurut Dasco, untuk merek vaksinnya sama yaitu Sinovac karena berasal dari Kementerian Kesehatan. Sedangkan yang mendapat vaksin di DPR tidak hanya keluarga anggota DPR saja, tetapi juga staf pendukung, Pamdal (Pengamanan Dalam), Cleaning Service dan Office Boy. Ini karena DPR merupakan zona merah.
“Jadi semua dapat vaksin, termasuk staf pendukung, keamanan, office boy. DPR ini kan zona merah. Sudah banyak Pamdal yang kena, pegawai yang terkena Covid-19,” kata Dasco.
Dasco menegaskan, selama reses ini, anggota DPR banyak kegiatan, sehingga tidak ada soal vaksinasi yang tertutup dan semua terbuka. Karena masih reses, kemungkinan informasinya terlambat dari fraksi.(faz/tin/ipg)
