Selasa, 30 April 2024

Dinsos Jatim Luncurkan LDP untuk Anak Yatim Piatu Korban Covid-19

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Pemberian Bantuan sebagai bagian Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Anak Dalam Keluarga Korban Covid-19 dilaunching oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Selasa (8/3/2021). Foto: Manda suarasurabaya.net

Berdasarkan data dari Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur tercatat per 11 Juli 2021 total kasus kematian di Jawa Timur mencapai 14.805 kasus. Dari data tersebut menggambarkan bahwa anak yang menjadi yatim, piatu atau yatim piatu sangatlah banyak.

Dinas Sosial selaku perangkat daerah yang mempunyai tugas memulihkan fungsi sosial anak, merespon hal tersebut dengan meluncurkan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Anak Dalam Keluarga Korban Covid

“Sesuai dengan arahan Ibu Gubernur Jatim (Khofifah Indar Parawansa–red), agar kami khususnya Dinas Sosial turut melakukan asesmen terhadap anak-anak yang kehilangan figur utama di keluarga, utamanya anak-anak yang ditinggalkan dalam usia sekolah, dan dari keluarga yang kurang mampu. Jadi kita lihat kondisi mereka seperti apa,” jelas Dr. Alwi, M.Hum, Kepala Dinas Sosial Jawa Timur, saat launching LDP di halaman gedung A Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Selasa (8/3/2021).

Alwi menyampaikan, anak yang harus kehilangan orang tuanya karena Covid-19 di Jatim tidak kurang ada 900 anak, tapi jumlah tersebut, tidak semuanya memerlukan layanan psikososial.

“Bisa jadi mereka dari keluarga yang mampu, mungkin ada pamannya, bibinya, ada kakeknya yang mampu. Jadi yang kita prioritaskan yang betul-betul sudah kehilangan, karena mereka mau nyandar ke siapa lagi, sudah tidak ada, apalagi jika ekonomi keluarganya lemah,” urainya.

Pihaknya pun telah membagi tugas dengan melibatkan, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Dinas Sosial Kabupaten/Kota, Pekerja Sosial, Relawan/Pilar-pilar Sosial (Tagana, TKSK, Karang Taruna, Sakti Peksos) sebanyak 500 orang untuk turun ke daerah-daerah.

“Teman-teman juga memetakan keluarga yang kehilangan figur utamanya. Jadi sudah punya data, tinggal lakukan asesmen seperti apa mereka, apa yang dibutuhkan. Apakah anak-anak ini bisa melanjutkan sekolahnya atau tidak. Kalau mereka kesulitan maka akan kita tempatkan mereka di Unit Pelaksana Teknis (UPT) kita,” jelas Alwi.

Nantinya anak-anak yang tinggal di UPT, dijamin kebutuhan dasarnya, bisa melanjutkan sekolah, dan ada pendampingan psikis sehingga mereka akan tegar kembali.

“Artinya mereka membutuhkan uluran tangan dari kita, baik itu secara psikis maupun secara ekonomis, semoga Layanan Dukungan Psikososial ini bermanfaat,” harap Alwi.(man/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Kurs
Exit mobile version