Sabtu, 20 April 2024

Dua Bozem Jadi Senjata Atasi Banjir di Surabaya Barat

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya meninjau langsung titik-titik banjir di Surabaya Barat, Rabu(18/11/2021) Foto: Humas Pemkot Surabaya

Hujan lebat beberapa hari di Surabaya menyebabkan genangan di beberapa titik di Kota Surabaya. Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya meninjau langsung ke Lontar berlanjut ke waduk Unesa untuk meninjau pengerjaan saluran di tempat tersebut dan meninjau beberapa saluran di Kelurahan Kecamatan Wiyung.

Alhamdulillah kemarin teman-teman LPMK sudah menyampaikan titik genangan di beberapa tempat. Ada di Lebak yang akhirnya harus membongkar Gapura, dan warga sendiri yang membongkar. Ada pula di Dukuh Setro yang akhirnya kita potong karena terlalu panjang dan kita cross,” kata Eri Cahyadi saat meninjau saluran di Kelurahan Babatan, Rabu (17/11/2021).

Kemudian untuk di Lontar, ia memastikan sudah menemukan solusinya, yaitu akan membangun dua bozem di dua lokasi. Pertama di RW 4 Kelurahan Lontar. Nantinya, bozem ini akan diberi sepeda air dan akan ditata UMKM-nya. Bahkan, pengelolaannya akan pasrahkan langsung kepada warga supaya dapat tambahan income dengan adanya bozem baru itu.

“Yang kedua kita akan bangun bozem di titiknya Pakuwon, di sisi selatan jembatan yang saya kunjungi tadi. Bahkan, nanti kita akan tinggikan jembatan yang ada di Jalan Lontar supaya saluran airnya lebih lancar. Saluran air ini akan nyambung ke utara hingga ke laut,” tegasnya.

Eri Cahyadi mengendarai motor meninjau saluran di Lontar, dan Waduk Unesa, Rabu (17/11/2021).Foto: Humas Pemkot Surabaya

Sedangkan untuk luberan air di Danau Unesa Kampus Lidah Wetan, pemkot sudah mulai membuat outlet untuk nyeberang crossing ke sisi timur, sehingga ketemulah dengan saluran Kali Makmur hingga ke Rolak.

“Ini sekarang bersama warga meninjau saluran di Babatan, karena katanya warga ada genangan, dan setelah didiskusikan, nanti kita akan buatkan saluran terbuka, supaya luberan airnya tidak tergenang,” ujarnya.

Eri menegaskan bahwa inilah sebenarnya yang diinginkan. Jadi, ada komunikasi antara pemerintah dengan warganya, bisa ke lurah atau camatnya.

Dengan cara dikomunikasikan itu, ia berharap adanya perubahan perilaku, baik perubahan perilaku pemerintah kotanya maupun perubahan perilaku warganya, sehingga tujuan akhirnya bersama-sama menjaga Surabaya.(man/tin)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
29o
Kurs