200 Ribu Lebih Penerima BST Wajib Antre dan Patuh Prokes Saat di Kantor Pos
Kamis, 15 April 2021 | 15:14 WIB
Warga masyarakat atau keluarga penerima manfaat (KPM) diimbau untuk tetap patuh protokol kesehatan saat antri layanan BST (bantuan sosial tunai) di Kantor Pos Surabaya.
“Selama di lingkungan area layanan BST, kami himbau warga masyarakat yang antri untuk tetap patuh protokol kesehatan. Mohon agar tidak melepas masker selama berada di lingkungan Kantor Pos Surabaya. Kami sangat berharap masyarakat patuh,” terang Djumadi Wakil Kepala Kantor Pos Surabaya, Sabtu (17/4/2021).
Djumadi mengingatkan bahwa ketentuan bagi KPM yang antre layanan BST di Kantor Pos Surabaya memang wajib patuh protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker, menghindari kerumunan dan tetap mencuci tangan. Ketentuan yang sama sudah diwajibkan pada kegiatan yang sama beberapa waktu sebelumnya.
“Kami masih melihat beberapa warga yang datang antre itu melepas masker. Karenanya kami himbau agar masker tidak dilepas dan tetap dipakai dengan benar saat mengikuti layanan BST. Antrean memang cukup banyak, karena itu kami juga tetap melakukan pengawasan dengan ketat,” tambah Djumadi.
Layanan bantuan sosial tunai (BST) di Kantor Pos Surabaya, kata Djumadi dijadwalkan akan berakhir pada 21 April 2021 mendatang. Warga penerima BST diharapkan melengkapi dokumen yang dibutuhkan guna membantu kelancaran layanan ini.
Djumadi juga menghimbau agar penerima BST sebisa mungkin hadir langsung di lokasi dan tidak diwakilkan. “Kalau memang tidak ada kendala yang krusial, sebaiknya datang sendiri dan tidak diwakilkan,” kata Djumadi.
Seperti diberitakan sebelumnya, lebih dari 200.000 warga Kota Surabaya khususnya keluarga penerima manfaat kembali mendapatkan bantuan sosial tunai dari pemerintah. Dan satu diantara lokasi layanan bantuan digelar di Kantor Pos Surabaya.
“Sejumlah Kantor Pos di Surabaya termasuk di Kantor Pos Surabaya Jalan Kebon rojo ini layanan BST digelar. Karena itu sekali lagi kami himbau masyarakat melengkapi surat atau dokumen yang dibutuhkan dan wajib patuh protokol kesehatan,” pungkas Djumadi.(tok/tin/ipg)
