Tri Sagirani, S.Kom., M.MT. Dekan Fakultas Teknologi dan Informatika Universitas Dinamika Surabaya, mengatakan saat ini pemerintah tengah menyusun kurikulum baru dari jenjang PAUD-SMA. Dalam kurikulum baru tersebut, salah satu aktivitas di dalamnya mencakup project penguatan profil pelajar pancasila, selain aktivitas kurikuler dan ekstra kurikuler.
“Project penguatan ini jadi menarik karena mengangkat tema bagaimana berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI. Di dalamnya mencakup bagaimana siswa bisa berkolaborasi dalam melatih daya pikir sekaligus kemampuan berempati, untuk merekayasa membangun produk dalam teknologi,” kata Tri Sagirani dalam program Wawasan di Radio Suara Surabaya, Kamis (2/12/2021).
Selain itu, project ini diharapkan mampu memudahkan kegiatan siswa dan orang lain meskipun di dunia digital.
Project ini pula, kata Tri Sagirani, bisa diterapkan ketika di sekolah tidak ada kurikulum tentang literasi digital.
“Secara spesifik ini diwakili oleh project yang tidak hanya bicara tentang teknologi tapi juga ada kearifan lokal, kewirausahaan, dan Bhineka Tunggal Ika,” imbuhnya.
Saat ini, kata Tri Sagirani, program ini sudah dimulai di 2.499 sekolah penggerak di seluruh Indonesia untuk angkatan pertama.
“Targetnya mas menteri pendidikan (Nadiem Makarim) tahun depan 10.000 sekolah penggerak,” terangnya.
Sekolah yang terpilih akan menyusun modul, lalu mendapat pendampingan dari sejumlah unsur salah satunya dosen.
Dia menambahkan, ada enam hal yang ingin dituju dalam program ini yaitu beriman bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, kebhinekaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis dan mandiri. Enam hal ini yang nantinya dimasukkan ke dalam kurikulum.
“Ketika tidak mungkin dimasukkan ke dalam kelas reguler, guru bisa memasukkan ke dalam project penguatan terkait tema ini tadi,” pungkasnya.(dfn/rst)