Selasa, 30 April 2024

Sabet Juara Dua Nasional, Mahasiswa UK Petra Wakili Indonesia pada Kompetisi AI Skala Internasional

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Tim mahasiswa IBAcc UK Petra Surabaya yang akan mewakili Indonesia. Foto: Humas UK Petra

SIMP, kelompok mahasiswa International Bussiness Accounting (IBAcc) UK Petra Surabaya, berhasil menjadi satu di antara wakil Indonesia dalam Monsoonsim Enterprise Resource Management Competition (MERMC) 2021. SIMP akan bertanding bersama mahasiswa dari Singapura, Thailand, Filipina, Hongkong, Australia dan Malaysia.

Para mahasiswa ini adalah Jonathan Edsel, Edward Christopher Kudrati, Vanessa Clementina, Elizabeth Aurelia Kasenda dan Monica Delia.

“Kami semua tidak menyangka dan sangat senang bisa menjadi juara dua dan menjadi wakil Indonesia, karena ini juga pertama kalinya tim dari UK Petra mengikuti kompetisi ini. Lombanya sangat menarik karena kami bisa mendapat pengalaman baru,” terang Jonathan Edsel, Kamis (21/10/2021).

Monsoonsim merupakan sebuah platform berbasis Artificial Intelligence (AI) yang mengintegrasikan edukasi konsep dan perencanaan bisnis ke dalam bentuk permainan yang interaktif dan praktis. Konsep-konsep bisnis yang diintegrasikan oleh Monsoonsim di antaranya manajemen produksi, manajemen ritel, manajemen SDM, manajemen operasional, hingga penjualan dan pemasaran. Nantinya masing-masing tim akan saling bersaing untuk mengelola perusahaan virtualnya.

MERMC sendiri merupakan kompetisi yang digelar tahunan oleh Monsoonsim, yang ada sejak tahun 2015. Sebagai informasi, Monsoonsim telah bekerjasama dengan lebih dari 200 lembaga pendidikan di seluruh dunia, dan telah bekerjasama dengan UK Petra selama lebih dari satu tahun.

Tidak mudah menjadi wakil Indonesia, UK Petra mengadakan seleksi internal terlebih dahulu kemudian dua tim terbaik dikirimkan untuk bertanding dalam level nasional. Kedua tim mahasiswa UK Petra yang dikirimkan harus mengikuti penyisihan menggunakan sistem grup di level nasional. Kebetulan tim SIMP berhak maju dan berlaga di babak Grand Final. Tak sia-sia usaha mereka, menjadi juara dua tingkat nasional sekaligus mewakili Indonesia berkompetisi di level internasional.

“Bentuk lombanya Business Enterprise Resource Management game. Jadi kita “bermain” di website untuk simulasi seakan-akan membangun sebuah bisnis. Mulai dari membuka toko retail, mengatur harga jual, mengatur lokasi toko, membeli barang, menjual grosir atau business to business, mendirikan pabrik, hingga melakukan produksi, dan masih banyak lagi,” papar Jonathan.

Untuk penilaiannya menggunakan sistem perbandingan performa dengan kelompok mahasiswa lainnya yang ikut. Misalnya mulai dari keuntungan, kapasitas produksi, market share hingga yang lainnya. Di babak grand final, mereka juga dinilai berdasarkan video singkat berbahasa Inggris mengenai laporan dan strategi perusahaan. Sesuai hasil penilaian akhir dari para dewan juri, tim SIMP akhirnya terpilih menjadi juara 2 dan berhak mendapatkan sejumlah uang tunai beserta sertifikat.

Saat ini mereka sedang mempersiapkan diri untuk berkompetisi dengan enam negara yang berbeda pada tanggal 6 November 2021. “Selama masih pandemi maka kompetisi dilakukan secara online dan kami rencananya akan sparring lawan tim dari luar negeri dengan dibantu oleh kedua trainer kami, Hendri Kwistianus dan Alan Darmasaputra,” tambah Jonathan.(tok/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Kurs
Exit mobile version