Rabu, 1 Mei 2024

Sembilan Desa di Cerme Gresik Terdampak Banjir

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Banjir di desa Morowudi, Cerme, Gresik pada Senin (15/3/2021). Foto: Havid Widodo via Whatsapp

Selain merendam puluhan Desa di Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik pada Sabtu (13/3/2021) kemarin, kini giliran sembilan Desa di Kecamatan Cerme terdampak banjir, Senin (15/3/2021) dini hari.

Suyono Camat Cerme Gresik mengatakan, sembilan Desa itu di antaranya desa Dadapkunin, Ngembung, Sukoanyar, Guranganyar, Dungus, Morowudi, Pandu, Iker-iker, dan Betiting. Banjir merendam 284 rumah dengan ketinggian air 30-80 sentimeter.

“Jadi yang tergenang tadi malam itu 284 rumah di empat desa, (lima desa) lainnya tambak dan persawahan,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Senin pagi.

Menurut Suyono, banjir di Cerme sebagian besar berasal dari air kiriman dari Benjeng yang dilanda banjir beberapa waktu yang lalu. Desa Dungus merupakan desa yang paling terdampak. Beberapa warga bahkan mengungsi di kantor Balai Desa setempat.

“Dungus itu air dari Benjeng, Kali Lamong dapat, utara dan selatan dapat. Ketinggian sampai 80 cm karena ada cekungan di sana,” lanjut Sunyono.

Namun, tidak sedikit juga warga yang memilih tetap bertahan di rumah-rumah mereka. Warga bahkan secara berbarengan memarkir motor di depan kantor Balai Desa agar bisa tetap digunakan untuk bekerja melalui akses keluar di Desa Cerme Lor.

Suyono mengatakan, akan ada pertemuan dan konsultasi publik di Pendopo Kecamatan Cerme terkait rencana pembebasan lahan untuk normalisasi sungai Kali Lamong dan pembangunan tanggul. Pertemuan tersebut melibatkan Kepala Desa/Lurah dan Ketua Badan Pertimbangan Desa (BPD) di tiga Kecamatan, yakni Kecamatan Cerme, Kebomas, dan Menganti.

“Yang punya kan Dinas Pertanahan, makanya kita siapkan tempat dengan pembebasan lahan di masing-masing Kecamatan terkait Kali Lamong,” katanya.

Sebelumnya, banjir dengan ketinggian mencapai 1 sampai 1,2 meter (setinggi dada orang dewasa, di sebagian lokasi) setidaknya melanda 23 desa di Kabupaten Gresik, sejak Sabtu (13/3/2021).

Tarso Sagito Kepala BPBD Gresik menjelaskan itu kepada Radio Suara Surabaya. Menurutnya, banjir di Balongpanggang Gresik yang lebih dulu surut.

“Balongpanggang kemarin sore sebenarnya sudah mulai surut. Lalu bergeser ke Benjeng dan sempat meluber ke utara jalan raya,” katanya.

Tarso mengatakan, dampak banjir paling tinggi ada di kawasan Desa Kedungrukem, Kecamatan Benjeng.

“Terutama di Dusun Ngablak sampai ke Kantor Kecamatan. Itu tingginya setinggi dada orang dewasa (1-1,2 sentimeter),” ujarnya.(tin/bid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Kurs
Exit mobile version