Sabtu, 20 April 2024

Tim ITS Borong 9 Penghargaan di Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional 2021

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Tim kontingen ITS meraih banyak juara dalam ajang KKCTBN 2021 yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Malang, Foto: Humas ITS

Tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil memboyong sembilan kejuaraan di lima kategori yang berbeda dalam Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2021 yang digelar di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), 21 – 23 Oktober 2021.

Berbeda dari tahun sebelumnya, konsep perlombaan kali ini berkaitan dengan inovasi teknologi kapal militer, pembuatan prototipe persenjataan torpedo, dan misil.

Gelaran KKCTBN 2021 mengusung tema ‘Inovasi Kemaritiman Melalui Teknologi Digital untuk Mendukung Kemandirian Pertahanan dan Keamanan Nasional.’

Pada ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini, delapan tim ITS berhasil keluar sebagai juara di beberapa kategori yang berbeda.

Pada lomba katgeori Desain Kapal Selam Autonomous, juara pertama berhasil diraih oleh tim Nawasena ITS, juara ketiga diraih oleh tim Banyubramanta ITS, dan juara harapan satu diraih oleh tim DNA Osten ITS.

Untuk kategori lomba Desain Kapal Patroli Pesisir Pantai, tim Nawasena kembali berhasil mendapat juara pertama dan tim DNA Hydrone ITS meraih juara harapan dua. Dalam kategori lomba Desain Kapal Patroli Laut Lepas Autonomous, tim Nawasena berhasil keluar sebagai juara kedua. Sedang pada lomba kategori poster, tim Nawasena kembali berhasil keluar sebagai juara pertama.

Tim Nawasena ITS dengan sejumlah torehan prestasinya di KKCTBN 2021. Foto: Humas ITS

Untuk perlombaan kategori Pembuatan dan Performa Prototipe Kapal Patroli (Fuel Engine Remote Control/FERC), tim Barunastra ITS berhasil sebagai juara ketiga. Pada kategori Pembuatan dan Performa Protoype Kapal Patroli Laut Lepas (Electric Remote Control/ERC), tim DNA Hydrone keluar sebagai juara harapan satu. Terakhir, tim Barunastra berhasil mendapatkan penghargaan di kategori Fun Battle Kapal FERC.

Anak Agung Madya Kusuma Dewa General Manager (GM) Tim Nawasena ITS , mengungkapkan, persiapan timnya telah dilakukan sejak Juni 2021 lalu. Hal-hal yang dipersiapkan antara lain pengerjaan full-paper, pengerjaan poster, dan persiapan presentasi final.

“Walau kami harus bekerja sama dalam jarak jauh, namun itu bukan menjadi halangan besar bagi tim” ungkap mahasiswa Departemen Teknik Sistem Perkapalan ini.
Pemuda yang akrab disapa Madya ini juga mengatakan bahwa tim Nawasena sempat mengalami beberapa kendala pada penilaian manuvering kapal dan pembuatan video animasi untuk kebutuhan presentasi.

“Kami memiliki waktu yang terbilang banyak, sehingga mampu mengatasi permasalahan ini dengan baik,” tuturnya

Andreas Raja Goklas Sitorus, general manager Tim Barunastra ITS juga turut menyampaikan bahwa persiapan dari Tim Barunastra memakan waktu kurang lebih enam bulan.

Persiapan dilakukan mulai dari pengumpulan riset dan desain prototipe untuk proposal, pembuatan laporan kemajuan, pembuatan prototipe, hingga penyusunan strategi untuk menyelesaikan setiap misi yang ada dalam tiap kategori perlombaan.

Andreas menambahkan bahwa tim Barunastra juga menghadapi beberapa kendala secara teknis seperti hull kapal yang sempat mengalami kebocoran, komponen elektronik yang terkena air, situasi saat kapal lost control secara tiba-tiba, dan kendala dalam menentukan akurasi mesin lainnya. “Semua dapat teratasi dengan baik berkat semangat pantang menyerah dan kerja sama tim,” ucapnya penuh syukur.

Afrizal Pradana Firmansyah general manager tim Banyubramanta ITS menjelaskan bahwa timnya sendiri melakukan persiapan sejak Mei 2021. Persiapan yang dilakukan ialah riset mengenai kapal selam yang digunakan dalam sektor pertahanan dan keamanan, gambaran desain dan perhitungan bagian-bagian kapal selam, penulisan laporan, serta persiapan presentasi.

Menurut mahasiswa yang kerap disapa Ichang ini, kendala terbesar yang dialami selama melakukan persiapan ialah sulitnya berkomunikasi jarak jauh di masa pandemic. Selain itu, sulit menemukan informasi mendetail mengenai spesifikasi kapal selam yang cocok digunakan dalam sektor pertahanan dan keamanan. “Hambatan tersebut mampu kami atasi dengan baik dan juga tak terlepas dari bantuan pembimbing kami,” ungkap mahasiswa Departemen Teknik Elektro ini.

Sementara itu, Dr Rudy Dikairono ST MT perwakilan pembina tim KKCTBN ITS menyampaikan terimakasih. “Harapannya, tim-tim Indonesia mampu melebarkan sayapnya hingga ke kancah internasional,” tuntasnya optimistis.(man/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
27o
Kurs