Sabtu, 20 April 2024

Eri dan Pimpinan DPRD Surabaya Akan Maksimalkan Anggaran Penanganan Banjir 2022

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya saat meninjau saluran air. Sabtu(1/1/2021). Foto: Humas Pemkot Surabaya

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya bersama Pimpinan DPRD Kota Surabaya bersepakat memaksimalkan anggaran penanganan banjir pada 2022.

Terlebih lagi, potensi banjir sudah diprediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) karena tingginya intensitas curah hujan serta meningkatnya permukaan air laut.

“Kami sudah bahas bersama DPRD, kami akan cari hulunya. Banjir ini tidak bisa diselesaikan dengan hanya saluran dikeruk, karena Surabaya ini air rob tinggi, curah hujan empat kali lipat dari  BMKG,” kata Eri Cahyadi, Sabtu (1/1/2022).

Satu-satunya jalan untuk menyelesaikan banjir, kata dia, adalah dengan mencari hulu sungai di setiap wilayah. Misalnya, banjir yang menggenangi kawasan Lontar bisa diselesaikan dengan cara membuat tampungan air berupa bozem.

“Nah, sekarang kami lihat dan cari hulunya, berarti harus ada tampungan air. Seperti di Lontar, ada bozem. Kemudian, di depan Unesa (Universitas Negeri Surabaya) sudah tidak banjir, soalnya kami alirkan ke Kali Makmur,” ujarnya.

Meski begitu, dia mengakui, saat hujan deras turun, sejumlah kawasan di Kota Surabaya kerap terjadi banjir. Selain melakukan pengerukan saluran, tentu harus ada cara lain.

Seperti misalnya, kata Eri, memperbesar saluran atau membuat saluran baru yang bisa langsung menuju ke sungai utama.

“Berarti untuk menyelesaikan banjir, tidak bisa kalau misalnya di kawasan sana banjir, langsung ke sana dikeruk. Tidak bisa,” ujar dia.

Bahkan, di kawasan Ketintang yang merupakan rumah kediamannya juga kerap banjir saat hujan deras turun. Nah, khusus untuk kawasan itu, karena sungai Ketintang Madya yang terkoneksi dengan Wonocolo merupakan aliran irigasi untuk sawah.

Sementara saat ini, kawasan yang dulunya merupakan area persawahan itu sudah dibangun rumah-rumah warga.

“Daerah Ketintang itu dulu irigasi, sehingga kalau dulu air masuk ke sungai dialirkan ke sawah, sekarang sawahnya sudah jadi rumah. Maka harusnya dibalik, yang awalnya mengalir ke irigasi, harus mengalir ke sungai,” jelasnya.

Karenanya, dia memastikan, untuk menyelesaikan banjir di kawasan Ketintang, pihaknya akan membangun saluran yang dapat langsung mengalirkan air ke Sungai Rolak Gunungsari.

Pembangunan saluran ini dia harapkan ke depan dapat mengurangi beban sungai irigasi yang menuju ke Wonocolo.

“Jadi Insya Allah tahun 2022, seperti itu. Kita tahu masalahnya, hulunya apa, oh di sana. Jadi kita buatkan got (saluran) yang masuk langsung ke Kali Rolak Gunungsari,” terangnya.

Di samping menangani banjir dengan berpedoman pada hulu, Eri juga mengimbau masyarakat agar dapat mengubah kebiasaan hidup dengan tak lagi membuang sampah di sungai.

Tentu saja dalam menyelesaikan soal banjir, pemkot tidak bisa bekerja sendiri dan butuh partisipasi serta gotong-royong serta kepedulian warga.

“Insya Allah anggaran tahun 2022, kami sepakat dengan DPRD fokus ke daerah-daerah yang ada banjir dan genangan langsung selesai. Harapan kami di Forkopimda, hujan tidak ada genangan. Ayo diselesaikan bareng-bareng,” ujarnya. (man/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
28o
Kurs