Rabu, 1 Mei 2024

Guru Besar Sebut Kecerdasan Buatan (AI) Sangat Penting di Masa Depan

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Berlian Al-Kindhi dari Institut Teknologi Sepuluh November. Foto: Humas Unusa

Sreenatha Gopalarao Anavatti Guru besar University of New South Wales (UNSW) dalam kegiatan visiting professor, Selasa (15/11/2022) dengan tema “Intelligent Control Systems along with Path Planning and Neural Network Including Deep Neural Network”, mengatakan bahwa Artificial Intelligent sangat penting di masa depan.

“Ke depan, AI makin sangat dibutuhkan di dunia industri yang menuntut kerja cepat dan efisien. Serta semakin banyak permasalahan yang bisa diselesaikan menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligent/AI),” tuturnya dalam keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net, Selasa (15/11/2022).

Sreenatha juga menjelaskan salah satu keilmuan AI khususnya dalam bidang fuzzy system yang sangat bermanfaat untuk kontrol robotik. Sedangkan penggunaan lainnya di dunia industri masa depan, misalkan bisa dilihat saat ini penggunaan Google Maps dengan teknologi AI bisa menentukan path dengan cerdas, cepat, dan tepat.

Hadir dalam acara tersebut selain guru besar UNSW adalah Berlian Al-Kindhi dari ITS dan Rizqi Putri Nourma Budiarti dari Unusa.

Sementara itu, Berlian Al-Kindhi dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, menjelaskan bahwa aplikasi AI dapat digunakan untuk membangun aplikasi smart city khususnya untuk mitigasi banjir di kota Surabaya.

“Dengan menggunakan AI kita bisa memantau lebih cepat sekaligus bisa mengantisipasi banjir yang akan terjadi. Tidak hanya itu melalui kecerdasan buatan kita bisa membuat apa saja kebutuhan-kebutuhan masa depan yang kita inginkan untuk membuat kota cerdas,” katanya.

Sedangkan, Rizqi Putri Nourma Budiarti dari Unusa, menjelaskan tentang implementasi kecerdasan buatan yang dimanfaatkan dalam penggunaan AI untuk pembelajaran lanjutan (deep learning).

Ia juga memaparkan beberapa projek yang telah dibuat bersama mahasiswa Unusa, misalnya pemanfaatan AI dalam pendeteksian masker dan mata kantuk pada sensor kamera yang dapat digunakan sebagai alarm bagi pengemudi perjalanan jauh dalam menekan angka kecelakaan.

“Pembelajaran AI bisa dipelajari oleh siapa saja. Mahasiswa dimudahkan dalam mempelajari AI dan bisa mengimplementasikannya dalam menyelesaikan berbagai permasalahan. Ini karena telah tersedia infrastruktur yang telah dibuat oleh Tim Google melalui Google Colabs di mana library machine learning sudah ada di dalamnya,” pungkasnya.

Ditambahkan, bila ingin diintegrasikan dengan Google Cloud, terutama dalam penggunaan backend-nya. Mahasiswa bisa menghasilkan aplikasi dalam bentuk web development ataupun mobile apps berbasis AI.(rum)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Kurs
Exit mobile version