Sabtu, 20 April 2024

IDAI Bantu Pulihkan Kondisi Anak-anak Korban Gempa Pasaman Barat

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Senam bersama anak-anak di lokasi pengungsian yang berada di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), pada Senin (28/2/2022). Foto: Antara

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menurunkan tim ke lokasi pengungsian di Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) untuk memulihkan kondisi anak-anak korban gempa, baik fisik maupun psikologis.

IDAI bersama Forum Anak Pasaman Barat mengajak puluhan anak pengungsi di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat untuk senam, bermain, hingga bernyanyi bersama.

“Pada gempa Pasaman Barat ini kami fokus untuk menangani dan memberikan pelayanan kepada anak-anak terdampak gempa, baik medis maupun non-medis,” kata dr Asrawati Wakil Ketua IDAI Sumbar di Simpang Empat, Senin (28/2/2022).

Ia mengatakan IDAI Sumbar usai gempa telah menurunkan tim ke sejumlah lokasi terdampak gempa, yaitu Malampah, Kabupaten Pasaman, Nagari Kajai, dan posko utama pengungsian di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat.

“Tim diturunkan ke lokasi untuk memberikan perawatan dan penanganan anak-anak yang terdampak gempa, sekaligus menyurvei kondisi yang ada di posko pengungsian,” katanya seperti yang dilansir Antara.

Khusus untuk pemulihan trauma anak, katanya, ia mengatakan mesti diatasi secepatnya, karena akan berpengaruh pada perilaku dan tumbuh-kembang anak ke depannya.

“Oleh karena itu, kami memberikan tindakan bermain agar anak-anak hidup dalam keadaan gembira dan menyenangkan, ini berdampak tekanan darah yang bagus, nadi, dan suhu tubuh,” katanya.

Asrawati menjelaskan keadaan yang nyaman akan mempengaruhi pikiran, membuat tidur anak nyenyak, dan ujungnya nanti diharapkan bisa mempengaruhi perilaku.

Dengan membuat anak-anak gembira juga akan membantu keluarnya hormon endorfin, dan secara bertahap diharapkan bisa melupakan kesedihan atas bencana yang terjadi.

“Kondisi yang menyenangkan ini harus diciptakan di lokasi-lokasi pengungsian demi pemulihan trauma dan psikologis anak-anak,” katanya.

Pada bagian lain, dari laporan tim yang turun ke lokasi, IDAI juga menemukan kasus anak-anak yang mulai terkena penyakit, seperti Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dan diare.

Selain itu, temuan lapangan di sisi non-medis, kebutuhan anak-anak adalah pakaian, makanan bergizi, karena anak masih dalam tahap tumbuh dan berkembang.

“Jika bisa menu seimbang untuk pemenuhan kalori, ini kami harapkan bisa menjadi perhatian di lokasi pengungsian,” katanya.(ant/tin/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
34o
Kurs