Sabtu, 20 April 2024

Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jatim Siapkan Peringatan Dini di Tujuh Aliran Sungai

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Ilustrasi cuaca ekstrem di wilayah Jatim saat malam tahun baru. Foto: Freepik

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda menyebut ada potensi peningkatan cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Timur dalam kurun waktu 27 Januari sampai 2 Februari 2023.

Sebagai langkah preventif dampak bencana hidrometeorologi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur memasang Early Warning System (EWS) di tujuh daerah aliran sungai (DAS).

Tujuh DAS itu antara lain Sungai Bengawan Solo, Sungai Welang Rejoso, Sungai Brantas, Sungai Madura, Sungai Pekalen Sampean, Sungai Bondoyudo Bedadung, dan Sungai Baru Bajulmati.

Berdasarkan hasil analisis iklim yang dilakukan BMKG, ada pola tekanan rendah di Australia bagian Barat yang mengakibatkan terbentuknya konvergensi atau pertemuan angin di wilayah Jatim. Kondisi itu meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif.

Potensi cuaca ekstrem yang disebabkan oleh aktifnya La Nina, Gelombang Rossby, dan Gelombang Kelvin di wilayah Jatim dapat meningkatkan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.

Contohnya seperti genangan air, banjir, banjir bandang, puting beliung, hujan es, mau pun tanah longsor di wilayah dataran tinggi.

Merespons potensi cuaca ekstrem itu, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim mengimbau masyarakat lebih waspada terhadap bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah.

“Pemerintah Kabupaten/Kota perlu menyiapkan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan,” ujarnya di Gedung Negara Grahadi, Minggu (29/1/2023).

Khofifah melanjutkan, Pemprov Jatim telah menugaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim untuk memetakan titik-titik rawan banjir dan longsor. Dia juga meminta BPBD Jatim selalu siap siaga.

Selain memetakan titik rawan, pihak Pemprov Jatim telah membentuk Posko Bencana Alam Jatim yang terdiri dari berbagai unsur stakeholder teknis terkait.

Mantan Menteri Sosial RI itu mengingatkan masyarakat memantau informasi terkini terkait perkiraan cuaca melalui website maupun media sosial BMKG Juanda agar bisa mempersiapkan diri dengan baik sebelum beraktivitas sehari-hari.

“Kami juga meminta petugas penanggulangan bencana Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk siap siaga menghadapi cuaca ekstrem dan potensi terjadinya bencana di wilayah Jatim,” imbuhnya.

Merujuk data yang diberikan BMKG, ada beberapa wilayah di Jatim yang diprediksi mengalami cuaca ekstrem. Antara lain Surabaya, Kab. Mojokerto, Kota Mojokerto, Gresik, Lamongan, Tuban, Jombang, Nganjuk, Kab. Madiun, Kota Madiun, Ngawi, Magetan, Trenggalek, Tulungagung, Kab. Blitar, Kota Blitar, Kab. Kediri, Kota Kediri, Kab. Malang, Kota Malang, Batu,

Selain itu juga Kab. Pasuruan, Kota Pasuruan, Kab. Probolinggo, Kota Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Situbondo, Bangkalan, Pamekasan, Sampang, Sumenep, Sidoarjo, Bojonegoro, Ponorogo, dan Pacitan.(wld/dfn/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Kurs
Exit mobile version