Senin, 2 Desember 2024

Balita di Kediri Diduga Dianiaya Orang Tua hingga Meninggal Dunia

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Polisi saat olah TKP di lokasi bocah dikuburkan diduga meninggal setelah dianiaya orangtuanya di Kediri, Jawa Timur, Selasa (25/6/2024). Foto: Polres Kediri

Polres Kediri menangani kasus dugaan penganiayaan hingga menyebabkan kematian balita umur tiga tahun berinisial AF, di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.

Dilansir dari Antara, Selasa (25/6/2024) malam, penganiayaan tersebut diduga dilakukan orang tua korban.

“Kami masih selidiki kasus ini. Ada luka di bagian kepala, badan, namun untuk detailnya belum,” kata AKP Fauzi Pratama Kasat Reskrim Polres Kediri.

Kasus tersebut terbongkar berawal dari laporan Suyono kakek korban. Selama ini, Suyono tinggal di Nganjuk. Sedangkan orang tua korban dan korban tinggal di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.

Orang tua korban berinisial TA dan NO. TA merupakan ayah sambung dari korban. Mereka baru menikah awal Januari 2024, AF baru diajak pindah ke rumah TA bulan Februari 2024.

Kedua orang tua korban datang ke Nganjuk pada Senin (24/6/2024) tanpa mengajak cucunya. Saat itu, sempat ditanya hingga tiga kali dan kemudian dijawab jika AF sudah meninggal dunia pada Sabtu (22/6/2024) dan jenazahnya dikubur di sebelah rumah.

Kakek korban kemudian ke Kediri dan melaporkan hal itu ke perangkat desa dan polisi. Kemudian, polisi ke lokasi dan melakukan pencarian makam korban hingga kemudian ditemukan.

Dia mengatakan, petugas juga melakukan pemeriksaan jasad yang sudah dikubur dan diketahui ada pendarahan di bagian kepala diduga akibat pukulan benda tumpul.

Pihaknya juga sudah menahan kedua orang tua korban terkait temuan jenazah korban yang masih berusia tiga tahun tersebut.

Kepada polisi, mereka mengatakan kesal dengan sikap korban. Sehingga, memicu mereka melakukan kekerasan pada balita itu.

AKP Fauzi menambahkan, korban dianiaya sampai tidak sadar. Mereka sempat memberikan pertolongan pada korban. Tapi, korban tidak juga sadar hingga mereka ambil kesimpulan bocah tersebut meninggal dunia dan kemudian dikuburkan.

“Setelah pelaku ambil kesimpulan anak tidak bernyawa, dilakukan tindakan untuk menguburkan,” imbuhnya.

Pihak kepolisian juga menduga penganiayaan beberapa kali dilakukan di waktu yang berbeda termasuk yang sampai menyebabkan korban meninggal dunia.

“Dua-duanya ada peran masing-masing. Untuk skala mana yang menyebabkan kematian korban, kami belum tahu,” kata dia.

Hingga kini, kedua orang tua korban masih diperiksa polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Sedangkan lokasi tempat korban awalnya dimakamkan dipasang garis polisi.(ant/saf/rid)

Berita Terkait

Kurs
Exit mobile version