Senin, 6 Mei 2024

Maknai Hari Kesiapsiagaan Bencana, BPBD Surabaya Fokus Tingkatkan Kesadaran Masyarakat

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Agus Hebi Djuniantoro Kepala BPBD Kota Surabaya, Jumat (26/4/2024). Foto: Diskominfo Kota Surabaya

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya fokus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan dan penanggulangan bencana, di momen peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB), Jumat (26/4/2024).

Agus Hebi Djuniantoro Kepala BPBD Kota Surabaya menyebut, yang terpenting saat ini adalah partisipasi masyarakat jika bencana terjadi.

“Yang paling penting itu penguatan kelembagaan juga partisipasi masyarakat. Yang sadar bencana itu lebih penting dari semuanya,” kata Hebi dihubungi suarasurabaya.net, Jumat (26/4/2024).

Terutama di permukiman padat penduduk seperti rumah susun, kemudian pusat pendidikan sekolah, perbelanjaan mal, serta perkantoran.

“Untuk rusun ini kita anggap masih rendah kesadarannya. Semua warga Surabaya sudah ngerti (paham) apabila terjadi gempa, kebakaran, banjir, seperti ini, dan sebagainya,” ucapnya.

Warga Rusun Penjaringansari Surabaya saat simulasi penanggulangan bencana dalam rangka HKB, Jumat (26/4/2024). Foto: Diskominfo Kota Surabaya

Menurutnya, sejauh ini kesadaran masyarakat Surabaya sudah baik. Terutama untuk kedaruratan yang sering terjadi, mulai medis, kecelakaan lalu lintas, hingga kebakaran.

“Pengetahuan masyarakat terhadap bencana harus disadarkan. Misal ini yang sering banjir, apa yang harus dilakukan ya setop kontak dicabut semua. Kebakaran juga gitu, (biasanya karena) ngecas HP gak dicabut (mengisi daya HP tapi lupa tidak dicabut),” imbuhnya.

Adapun sebanyak 80 persen kejadian di Surabaya, lanjutnya terdiri dari darurat medis dan lalu lintas.

Simulasi penanggulangan bencana dihari Kesiapsiagaan Bencana di Rusun Penjaringansari Surabaya, Jumat (26/4/2024). Foto: Diskominfo Kota Surabaya

Sementara sisanya, sambung Hebi, adalah kebakaran yang juga jadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terutama menjelang musim kemarau.

“Sehari bisa 40 sampai 50 kebakaran. Tiga bulan ini 150-an kejadian,” ucapnya lagi.

“Kemarau nanti kami koordinasi karena sampah bisa terbakar sendiri tanpa dibakar korek api ini antisipasinya harus mitigasi,” tandasnya.

Selain itu warga diminta tetap waspada karena Surabaya dilewati sesar aktif atau patahan aktif yang kemungkinan menjadi sumber gempa bumi pada suatu waktu di masa depan.

Diketahui memeringati HKB, Pemkot menggelar simulasi penanggulangan bencana di Rusun Penjaringansari, Jumat hari ini. Di akhir simulasi kesiapsiagaan bencana, masyarakat serentak membunyikan kentongan diikuti sirine serta lonceng pada pukul 10.00 WIB sebagai tanda kesiapan. (lta/bil/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Kurs
Exit mobile version