Kamis, 2 Mei 2024

Peringati Hari Bumi, Bersihkan Pantai Kenjeran Surabaya

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Para siswa SMA Katolik St. Louis 2 Surabaya mengumpulkan sampah menjadi satu area di Pantai Kenjeran, Jumat (19/4/2024), dalam rangka memperingati Hari Bumi. Foto: Azwa magang suarasurabaya.net

SMA Katolik St. Louis 2 Surabaya berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Jumat (19/4/2024) bergotong-royong membersihkan sampah di Pantai Kenjeran dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2024.

Pantauan suarasurabaya.net pada Jumat (19/4/2024) pagi, kegiatan dimulai sejak pukul 05.30 WIB dengan memilah dan mengumpulkan sampah menjadi satu area di Pantai Kenjeran sisi Taman Suroboyo, mulai dari bagian barat pantai ke timur.

Kegiatan tersebut, diikuti sekitar 256 siswa kelas X dan XI dan 21 guru SMA Katolik St. Louis 2 Surabaya, 120 mahasiswa Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), serta 170 orang DLH.

Deta Ariska Koordinator Lapangan Clean Up Pantai Kenjeran SMA Katolik St. Louis 2 Surabaya menyebut, tujuan dari kegiatan ini untuk menumbuhkan rasa kepedulian dan kepekaan para siswa terhadap lingkungan.

“Karena itu tadi ada salah satu murid yang terkejut dengan kondisi sampah di Pantai Kenjeran aja sudah segini, apalagi sampah yang ada di Surabaya. Tadi para siswa kebanyakan menemukan sampah kerang, bahkan ada kasur, bantal, sampai jaring,” tutur Ariska saat ditemui suarasurabaya.net.

Para siswa SMA Katolik St. Louis 2 Surabaya mengangkut keranjang sampah di Pantai Kenjeran, Jumat (19/4/2024). Foto: Azwa magang suarasurabaya.net

Dia menjelaskan, hal yang mendasari dari kegiatan ini karena keprihatinan terhadap jumlah sampah di Surabaya yang mencapai sekitar 1.600 ton sampah per harinya, serta dua persen di antaranya berakhir ke laut.

“Jadi hari ini kita membersihkan dua persennya (dari jumlah sampah yang ada). Itu pun kita gak bisa menyeluruh karena setiap ada air pasang pasti ada (sampah) yang naik lagi,” katanya.

Kemudian, sekitar pukul 08.00 WIB terlihat pasukan DLH yang juga turut mengirimkan puluhan keranjang sampah beserta dua truk sampah kering untuk membantu proses pengangkutan limbah, yang nantinya akan dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Terhitung sampah yang berhasil terkumpul sebanyak 2-3 ton.

“Jadi alasannya karena Pantai Kenjeran itu satu-satunya pantai di Surabaya. Kedua, di sini banyak pedagang dan para wisatawan yang turut menjadi penyumbang sampah. Contohnya, tadi kita banyak menemukan sampah minuman plastik, styrofoam makanan, bungkus mi, dan lain sebagainya,” ujar Ariska.

Dia berharap melalui acara ini para siswa dapat terus melanjutkan kebiasaan baik, serta mengajak orang sekitar mereka dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Pada kesempatan yang sama, Dian Prasetya Ning Tyas Ketua Tim Kerja Penyuluhan Lingkungan Hidup dan Kebudayaan Masyarakat DLH Kota Surabaya mengatakan bahwa kegiatan bersih-bersih Pantai Kenjeran ini menjadi agenda rutin Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di setiap tahunnya dalam memeringati Hari Bumi.

“Disamping itu kita juga ada teman-teman Tunas Hijau bersama sekolah adiwiyata di Surabaya untuk mengadakan pembersihan Pantai Kenjeran secara rutin setiap hari Jumat. Titiknya macam-macam, ada yang disini (sisi Taman Suroboyo), ada yang di sisi jembatan Suramadu, dan ada yang di pantai batu,” tutur Dian.

Para mahasiswa magang MSIB yang turut membantu dalam pembersihan sampah Para siswa SMA Katolik St. Louis 2 Surabaya mengumpulkan sampah di Pantai Kenjeran, Jumat (19/4/2024). Foto: Azwa magang suarasurabaya.net

Selain itu, DLH Surabaya juga menggelar pelatihan tentang budaya Nol Sampah dan membina sekitar 40 Kampung Zero Waste di Surabaya, sebagai kampung percontohan pengurangan sampah.

Pihaknya juga mengajak mahasiswa dari program magang MSIB untuk berkunjung ke TPA Benowo agar mengetahui cara pengelolaan sampah.

“Potensi lain yang dimiliki Surabaya, yakni Kader Surabaya Hebat (KSH). Warga Surabaya yang dijadikan contoh untuk orang sekitarnya dalam melakukan berbagai upaya, salah satunya terkait dengan lingkungan,” ucapnya.

Dian mengingatkan bahwa tanggung jawab dalam menjaga lingkungan, terutamanya membuang sampah pada tempatnya menjadi kewajiban setiap orang, bukan hanya pemerintah.

“Karena sampah sumbernya dari kita sendiri, jadi kita harus melakukan sesuatu sesuai dengan fungsi kita masing-masing untuk menjadikan lingkungan lebih baik sehingga kesehatan masyarakat juga ikut meningkat,” pungkasnya.

Sebagai informasi, peringatan Hari Bumi 2024 yang jatuh pada tanggal 22 April mendatang mengangkat tema Planet vs Plastik, sebagai upaya dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengakhiri penggunaan plastik demi kesehatan manusia dan bumi. (azw/ike/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Kurs
Exit mobile version