Minggu, 13 Oktober 2024

Surabaya Diminta Pertahankan Konsistensi Demi Meraih Predikat Kota Layak Anak Dunia

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Kedatangan Tim CFCI UNICEF diterima Pemkot Surabaya kemarin, Selasa (26/3/2024). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Tim Child Friendly Cities Initiative (CFCI) UNICEF kembali mengecek kesiapan Surabaya sebagai Kota Layak Anak (KLA) tingkat dunia pekan ini.

Shema Sen Gupta Director Child Protection Section UNICEF Headquarter memimpin tim selama penilaian di Surabaya Senin-Selasa kemarin.

Tubagus Arie Rukmantara Kepala Kantor Unicef Perwakilan Indonesia untuk Wilayah Jawa menerjemahkan Shema menyebut, Surabaya punya waktu paling cepat 24 bulan, paling lama 60 bulan untuk dinilai.

“Tidak ada deadline kapan penilaian selesai. Tapi (secara) analisis situasi, kesiapan Surabaya di pemerintahannya, dilihat, Surabaya kuat,” katanya, Rabu (27/3/2024).

Hasil penilaian terakhir pekan ini, sambungnya, UNICEF mengapresiasi kesiapan Surabaya dari segala lini.

“Ternyata sangat terkejut, kagum kesiapannya dari atas sampai bawah dan melibatkan anak-anak disetiap tingkatannya,” imbuhnya.

Setidaknya ada lima poin penilaian yang disepakati, mulai dari keterlibatan partisipasi anak dan komitmen pemerintah serta mitra multi sektor terhadap anak, penggunaan data, perlingungan kekerasan dan keberlanjutan kota, dan environment friendly protection.

Ada kemungkinan Surabaya menyandang predikat KLA tahun ini, jika berhasil mempresentasikan di forum internasional Agustus atau September mendatang.

“Mudah-mudahan Agustus atau September dapat kabar baik, Surabaya diundang ke forum internasional untuk mempresentasikan layak gak jadi Kota Layak Anak,” tambahnya lagi.

Jika Surabaya berhasil, lanjut Arie, UNICEF minta tetap konsisten menjaga keberlanjutan.

Sustainability, kalau sudah jadi KLA dunia, mau apa. Bagaimana jadi model nasional dan internasional, kemudian kalau dicapai di tahun ini, itu kan generasi hari ini, bagaiamna generasi berikutnya mempertahankan status CFCI,” tandasnya.

Sementara Ikhsan Sekretaris Daerah Kota Surabaya menyebut, sedang menggodok sistem keberlanjutan KLA untuk diwariskan pada generasi selanjutnya.

Ia optimistis karena Pemkot Surabaya sudah mengalokasikan dana 5,6 T dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Semua program dinas menyenggol porgam Kota Layak Anak,” katanya.

Apalagi progres kontribusi anak di Surabaya sudah dalam tahap ikut memikirkan masa depan kota.

“Di musyawarah perencanaan pembangunan itu mereka tidak hanya mikir dirinya aendiri tapi bagaimana mengembangkan lingkungan seperti apa, pendidikan , kesehatan,” tandasnya. (lta/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kurs
Exit mobile version