Rabu, 13 November 2024

Selain Perkuat Otot Panggul, Senam Kegel Bisa Bantu Proses Persalinan

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Praktik senam kegel di Puskesmas Pucang Sewu dipandu oleh tenaga kesehatan. Senam Kegel berfungsi memperkuat otot panggul dan mempermudah proses persalinan. Foto: Istimewa

Manfaat senam kegel selain untuk memperkuat otot panggul, juga bisa membantu ibu dalam proses persalinan.

Prof. Eighty Mardiyan Kurniawati Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga mengatakan, senam kegel berfungsi untuk memperkuat otot vagina. Sehingga bisa membantu ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan normal.

Hal ini karena, senam kegel bisa memperkuat otot dasar panggul. Eighty melanjutkan, fungi otot panggul itu akan mengalami penurunan saat perempuan sedang hamil.

“Dengan senam kegel ini bisa memperkuat otot panggul sehingga setelah melahirkan otot panggul tetap strong,” terang Prof Eighty dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net, Minggu (6/10/2024).

Dia menambahkan, edukasi senam kegel tidak hanya pada gerakannya saja. Tapi lebih untuk menjaga kualitas dan kekuatan otot dasar panggul.

“Saat hamil, salah satu risiko yang dihadapi adalah kerusakan otot dasar panggul. Kalau ini tidak diantisipasi maka kualitas para ibu setelah melahirkan akan menurun. Karena itu dijaga agar tetap kuat. Salah satunya dengan senam kegel ini,” katanya.

Prof. Eighty menjelaskan, senam kegel biasa dilakukan sejak trimester satu hingga tiga. Namun, cara pada masing-masing trimester akan berbeda.

Pada trimester satu dan dua, senam kegel bisa dilakukan dengan duduk atau berdiri. Sedangkan pada trimester tiga harus dilakukan dengan posisi menungging.

“Senam kegel bisa dilakukan sehari tiga kali, pagi, siang dan malam. Dan minimal dua hingga tiga kali seminggu. Setelah melahirkan, dilakukan lebih kurang 24 jam pasca persalinan dan harus dilakukan bertahap,” jelasnya.

Meski begitu, senam kegel tidak bisa dilakukan sembarangan atau mencontoh video. Gerakan ini harus dilakukan berdasar panduan ahli.

“Karena kalau salah gerakan, nanti yang kena bukan otot vagina tapi malah ke otot perut,” tandasnya. (kir/saf/ham)

Berita Terkait

Kurs
Exit mobile version