Sabtu, 17 Mei 2025

Anak Rentan Terkena Malaria, Ini Penjelasan Dokter dan Tips Pencegahannya

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi nyamuk menggigit tangan seorang anak. Foto: Shutterstock

Musim panas yang diselingi hujan kerap meningkatkan risiko penyakit akibat gigitan nyamuk, termasuk demam berdarah dan malaria. Pasalnya kondisi cuaca yang lembap menjadi lingkungan ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak dan menyebarkan penyakit.

Di antara kelompok rentan, anak-anak menjadi yang paling terpengaruh oleh malaria, bahkan berisiko mengalami dampak jangka panjang terhadap kesehatan mereka.

Dilansir dari Hindustan Times, Dr. Shreya Dubey, Konsultan Neonatologi dan Pediatri di CK Birla Hospital, Gurugram, mengungkapkan bahwa malaria tetap menjadi ancaman serius bagi kesehatan anak, khususnya di wilayah tropis dan subtropis seperti India.

“Anak-anak di bawah usia lima tahun merupakan kelompok paling rentan dan menyumbang sebagian besar kematian akibat malaria di seluruh dunia. Penyakit ini tidak hanya berbahaya secara akut, tapi juga bisa berdampak jangka panjang terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak,” ujar dr. Shreya.

Sistem Imun Lemah

Anak-anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum berkembang secara optimal, sehingga lebih sulit melawan parasit malaria. Saat terinfeksi, kondisi anak bisa memburuk dengan cepat dan mengalami komplikasi seperti anemia berat, malaria serebral, hingga kegagalan organ.

Selain itu, gejala malaria pada anak tidak selalu khas, sehingga berpotensi menunda diagnosis dan penanganan medis.

Gejala yang Membingungkan

Malaria pada anak dapat muncul dalam bentuk demam tinggi disertai menggigil, muntah, sulit makan, mudah marah, mengantuk, atau bahkan kejang. Dalam beberapa kasus, gejalanya menyerupai flu atau infeksi saluran cerna, sehingga kerap disalahartikan dan memperlambat intervensi medis.

Dampak pada Perkembangan Kognitif

Infeksi malaria yang berulang pada anak sering menyebabkan ketidakhadiran sekolah, nafsu makan menurun, dan kelelahan berkepanjangan, yang berujung pada malnutrisi dan perkembangan kognitif yang terganggu. Di daerah endemik, anak juga berisiko mengalami anemia kronis dan pertumbuhan terhambat.

Tips Pencegahan Malaria pada Anak:

  1. Gunakan kelambu yang telah diberi insektisida.
  2. Kenakan pakaian tertutup saat berada di luar rumah.
  3. Hindari aktivitas luar ruangan saat senja dan fajar.
  4. Pastikan tidak ada genangan air di sekitar rumah.
  5. Di wilayah berisiko tinggi, pertimbangkan pengobatan pencegahan selama musim penularan.

Dr. Shreya menegaskan bahwa malaria bukan sekadar penyakit akibat gigitan nyamuk.

“Malaria bukan sekadar penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, tetapi juga merupakan kegawatdaruratan pediatrik jika menyerang anak-anak,” tandasnya.(dra/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

Kurs
Exit mobile version