Senam Mentari Nusantara Sambut Hari Lahir Pancasila di Tengah Pandemi
Sabtu, 30 Mei 2020 | 15:57 WIB
Joko Widodo Presiden, pagi hari ini, Senin (1/6/2020), mempimpin upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila ke-75, yang bertema Pancasila Dalam Tindakan Melalui Gotong-royong Menuju Indonesia Maju.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya di mana upacara diselenggarakan di Gedung Pancasila, Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, kali ini upacara berlangsung secara virtual untuk mencegah potensi penyebaran Covid-19.
Presiden memimpin upacara melalui video konferensi dari Ruang Garuda Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Sedangkan para menteri dan pejabat negara mengikuti upacara dari kantornya masing-masing.
Dalam pidato penyampaian amanatnya, Jokowi Presiden mengingatkan adanya tantangan besar yang harus dihadapi Indonesia akibat pandemi Covid-19.
Dengan Pancasila sebagai bintang penjuru, serta makin kuatnya persatuan, persaudaraan, dan gotong royong seluruh elemen bangsa, Presiden optimistis Indonesia bisa mengatasi berbagai persoalan bangsa.
Jokowi juga yakin, Bangsa Indonesia bisa menang melawan wabah Covid-19, dengan indikator menemukan vaksin antivirus, dan bangkitnya perekonomian.
Untuk mewujudkan itu, Presiden mengajak seluruh elemen Bangsa Indonesia berpacu mencapai prestasi, tetap berkarya dan berkreasi.
“Dalam menghadapi semua ujian tersebut, kita bersyukur bahwa Pancasila tetap menjadi bintang penjuru untuk menggerakkan kita, menggerakkan persatuan kita dalam mengatasi semua tantangan, menggerakkan rasa kepedulian kita untuk saling berbagi, memperkokoh persaudaraan dan kegotongroyongan kita untuk meringankan beban seluruh anak negeri, dan menumbuhan daya juang kita dalam mengatasi setiap kesulitan dan tantangan yang kita hadapi,” ujar Presiden.
Walau tanpa tatap muka langsung di satu tempat, upacara peringatan hari lahir Pancasila di tengah wabah Covid-19 berlangsung khidmat.
Bambang Soesatyo Ketua MPR RI bertugas membacakan teks Pancasila, lalu Puan Maharani Ketua DPR RI membacakan Pembukaan UUD NRI 1945.
Sebagai penutup, Muhadjir Effendy Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan membacakan doa untuk kebaikan Bangsa Indonesia.(rid/tin/rst)
