Kamis, 2 Mei 2024

Menunggak Sewa Sejak 2020, Restoran Aloha Disegel Sementara

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Resto Aloha yang disegel sementara, Selasa (15/11/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Restoran Aloha yang berada di Jalan Raya Aloha, Sidoarjo, Jawa Timur disegel sementara mulai hari ini, Selasa (15/11/2022).

Pengosongan restoran yang sudah beroperasi sejak tahun 1970 itu dilakukan langsung oleh personel Koarmada II TNI AL.

Sejumlah personel TNI AL meminta restoran itu dikosongkan siang ini saat tengah beroperasi melayani pemesanan makanan.

Kolonel Laut Imam Mahdi Kepala Badan Usaha (KBU) Puskopal Armada II Surabaya mengatakan, penyegelan itu buntut dari pemilik resto yang sudah menunggak sewa sejak 2020 senilai Rp490 juta.

“Pada prinsipnya ini penutupan ini sifatnya sementara, karena lahan ini punya negara, jadi asetnya negara yang disewakan. Jadi kalau orange (orangnya) tidak mbayar (membayar), negara rugi. Kalau prinsip dalam tata keuangan negara kan tidak boleh dirugikan,” kata Imam pada awak media, Selasa (15/11/2022).

Selain tidak membayar sewa, menurut Imam, pemilik menggunakan lahan lebih dari kesepakatan. Seharusnya lahan yang digunakan seluas 60 persen, namun oleh penyewa dipakai seluruhnya.

“Sebenarnya nyewanya yang di-acc negara 60 persen KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang), tapi dia 100 persen diambil semua, seluas sekitar 3.500an. Harusnya cuma 2.000 sekian. Jadi 1.400 pun masih dikuasai. Tapi selagi dia bayar, kita lupakan itu,” imbuhnya.

Personel TNI AL Koarmada II yang menyegel restoran Aloha, Sidoarjo, Selasa (15/11/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Imam mengatakan, penutupan ini hanya sementara. Segel akan dibuka lagi jika pembayaran sewa sudah dilunasi.

“Selagi beliau membayar uang sewa pada negara, kita buka kembali, sesimpel itu saja. Dan sepengetahuan semua instansi terkait kegiatan ini. Sudah ada perintah dari Panglima Koarmada, sifatnya penutupan sementara operasional. Kalau bayar kita buka. Di sini juga hadir dari polisi militer, staf intelijen, inspektorat, termsuk dari Koarmada dan Lantamal yang eksekusi tadi ya termasuk Puskopal,” beber Imam.

Sebelum resmi disegel hari ini, Imam menyebut sudah melakukan mediasi sejak tahun 2020 di bawah kepengurusan Puskopal yang lama. Namun menurutnya penyegelan harus dilakukan agar tidak lagi meninggalkan warisan utang ke pengurus yang baru.

“Jadi sudah bernegosiasi dari 2020. Dari mulai Kolonel Yoyok Subagyo Kapuskopal, Kolonel Budiono, dan terakhir ini Kolonel Tri. Kita pengurus bisa jadi tidak lama, jadi jangan sampai kita meninggalkan utang lagi ke penerusnya. Mediasi sudah, berapa tidak terhitung, surat peringatan 3 kali, hari ini juga sudah pemberitahuan. Jadi legalitas secara hukum sudah semua,” jelasnya lagi.

Sementara Glaydys Wahjudi pemilik generasi ketiga Restoran Aloha mengaku, selalu membalas setiap mendapat surat penagihan bayar sewa. Namun menurutnya tidak pernah ada balasan dari Puskopal atas permintaan keringanan bayar sewa yang diajukan.

“Kita sudah diperingati pertama, dibalas, kedua balas, tiga balas, kosongkan itu baru pagi tadi dikirim ke rumah, jam setengah 10,” jelasnya.

Menurut Gladys surat perjanjian antara Puskopal dengan ibunya sebagai Direktur Utama Restoran Aloha bukan sewa menyewa.

“Jadi hubungan kerja sama operasional bukan sewa menyewa antara Dirut Resto Aloha ibu saya dengan Puskopal. Pada saat pandemi 2020, dalam perjanjian kerja sama operasional kita kerja sama 20 tahun, baru berakhir 2038. Kita dari tahun 1970 diperpanjang terus. Akhirnya 2018 perpanjang lagi sampai 2038 dengan syarat renovasi dengan nilai yang tertera dalam KSO (Kerja Sama Operasi) yang ditentukan mereka,” bebernya.(lta/dfn)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Kurs
Exit mobile version