Kamis, 16 Mei 2024

Politikus Senior Tidak Harus Menjadi Milenial untuk Gaet Suara Anak Muda

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Suko Widodo, Pengajar Ilmu Komunikasi Politik Unair. Foto : unair.ac.id

Politikus senior tidak harus menjadi milenial untuk bisa memahami anak muda. Strategi meremajakan sosok sebagai strategi politik ini dirasakan oleh Dr. Suko Widodo, MA Dosen Komunikasi Politik Unair sebagai strategi yang tidak terlalu efektif.

“Politikus senior tidak harus menjadi milenial, tetapi berkomunikasi dengan milenial itu penting. Orang tua gak perlu jadi muda, tetapi bisa memahami anak muda, bisa mendengar anak muda itu baru,” katanya saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Rabu (26/8/2020).

Menurutnya, selama ini, anak muda yang datang ke politik didasari rasa sungkan, disuruh, hingga ajakan teman. Naluri dari dalam dirinya untuk terlibat dalam kegiatan politik, dan membuat gagasan tersebut terwujud kecil sekali. Tapi ini bukan berarti menihilkan naluri anak muda dalam berpolitik.

“Ini bukan berarti bahwa anak muda tidak bernaluri politik. Sebenarnya berpolitik itu naluri semua orang karena manusia adalah zoon politicon, tetapi dia tidak tahu caranya,” ujarnya. (dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Kurs
Exit mobile version