Selasa, 30 April 2024

Cerita Dedek Jadi Juri di Luar Negeri, Menilai Ribuan Anggrek Hingga Sulit Dapat Izin

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Dedek Setia Santoso Ketua Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Malang Raya di Hall Suara Surabaya Centre, Sabtu (2/7/2022). Foto: WIldan suarasurabaya.net

Dedek Setia Santoso Ketua Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Malang Raya menceritakan pengalamannya menjadi juri kontes anggrek di Malaysia. Menurut dia, menjadi juri di luar negeri sangatlah berbeda saat menjadi juri di Indonesia.

Saat menjuri kontes anggrek internasional, Dedek bisa menilai tanaman yang jumlahnya ada ratusan, bahkan ribuan. Yang membuatnya harus terjaga dari pagi sampai malam.

“Jika pergi ke pameran luar negeri, kita bisa tahu beberapa jenis anggrek yang belum pernah kita temui,” kata Dedek, saat ditemui di Hall Suara Surabaya Centre, Sabtu (2/7/2022).

Menurutnya, jenis anggrek unik yang pernah dirinya temui berasal dari Amerika Selatan, tepatnya dari hutan Amazon. Nama anggreknya Catleya amazon.

Dedek melanjutkan, terdapat dua sistem penjurian anggrek yang diterapkan yaitu award judging dan show judging. Award judging merupakan penjurian tanpa adanya pameran sedangkan show judging adalah sebaliknya.

Selain itu, juga terdapat aturan yang harus ditaati oleh kontestan untuk mengikuti perlombaan, yaitu tidak boleh mengambil anggrek dari alam langsung. Dedek mengatakan yang diperbolehkan hanya mengambil sample induk anggrek untuk dilakukan persilangan.

Untuk menjadi seorang juri, Dedek membeberkan kompetensi yang harus dimilik yaitu harus mempelajari ribuan karakter anggrek, lalu sifat unggul anggrek, cara menentukan dominan persilangan, dan harus updtae perkembangan seputar anggrek supaya tidak ketinggalan informasi.

Kesulitan lain yang harus dihadapi oleh Dedek sebagai orang yang melalang buana ke luar negeri, ternyata untuk membawa atau mengikutkan anggrek dalam kontes di luar negeri bukan hal yang sederhana.

Dedek yang pernah pergi ke Jepang, Thailand, Singapura, dan Malaysia itu pernah menunggu untuk mengurus dokumen membawa anggrek ke luar negeri selama tiga bulan.

“Beda dengan beberapa negara tetangga yang 10-15 menit sudah selesai. Memang niat negara baik untuk melindungi anggrek supaya tidak banyak dibawa ke luar, namun itu sedikit merugikan bagi kami,” katanya.

Dalam kesempatan pameran anggrek Surabaya Orchid Be Great (Sobat) yang diadakan oleh PAI Surabaya, Dedek berpesan supaya pengurusan dokumen membawa anggrek ke luar negeri bisa lebih sederhana.

“Semoga bisa lebih cepat saja untuk mengurus perizinan anggrek untuk dibawa ke luar negeri,” ujarnya.(wld/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Kurs
Exit mobile version