Rabu, 22 Mei 2024

Tak Sekadar Cantik, Kontes Anggrek Sobat PAI Juga Nilai Proses Perawatan

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Beberapa tanaman anggrek yang diikutkan kontes SOBAT PAI di Hall Suara Surabaya Centre, Sabtu (2/7/2022). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Sebanyak 50 tanaman anggrek berbagai jenis mengikuti kontes Surabaya Orchid Be Great (Sobat) Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) di Hall Suara Surabaya Centre, Sabtu (2/7/2022).

Sugeng Praptono, juri kontes Sobat PAI mengatakan jenis anggrek yang jadi peserta kontes di antaranya dendrodium, vanda, cattleya, hibrida, dan spesies.

“Banyak peserta yang datang dari luar Kota Surabaya, seperti Batu, Malang, Pandaan, Prigen, dan Lumajang,” kata Sugeng di Hall Suara Surabaya Centre, Sabtu (2/7/2022).

Penilaian, kata Sugeng, berdasarkan beberapa hal. Pertama, warna bunga anggrek harus memiliki warna yang tegas. “Artinya, jika kelopak bunga angrek warna putih harus putih pekat kalau merah ya harus pekat,” ujarnya.

Selain itu, penilaian tidak hanya dilihat dari satu struktur bunga namun detail dari persilangan rumpun.

Dalam suatu kontes anggrek, Sugeng mengatakan anggrek yang bisa ikut adalah anggrek koleksi, bukan anggrek yang baru saja dibeli.

“Tidak mungkin saya beli anggrek dari si A kemudian saya ikutkan lomba, itu juga tidak etis. Karena yang diikutkan lomba adalah proses kita merawat anggrek hingga menjadi sedemikian rupa,” katanya.

Selanjutnya, dewan juri juga melakukan klasifikasi sesuai jenis dan kelasnya untuk melakukan penilaian. Misalnya jenis anggrek Cattleya dibagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan hasil persilangan dan warnanya.

Setelah melakukan penjurian, dan memutuskan tanaman yang menang, dewan juri akan melakukan persilangan yang induknya dari tanaman yang menang itu.

Kata Sugeng, hasil persilangan dari induk yang menang kontes akan melahirkan tunas anggrek yang bagus.

“Selain menghasilkan anggrek yang bagus, tunas yang baru juga memiliki nilai daya jual yang tinggi,” ujarnya.

Melalui pameran dan kontes anggrek, PAI juga memperkenalkan sekolah anggrek di Batu, Jawa Timur. Kata dia kegiatan sekolah tersebut mengajak penganggrek untuk mendalami dan belajar lebih jauh tentang anggrek.

“Saat ini sudah ada 18 peserta yang mengikuti sekolah juri, yang kami mulai sejak bulan Februari dan berakhir pada bulan Juni,” ungkapnya.(wld/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya
Kurs
Exit mobile version