Sabtu, 27 Desember 2025

Jokowi Janjikan Papua dan Papua Barat Terang Benderang 2019

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Joko Widodo Presiden bercanda dengan warga setelah meresmikan proyek infrastruktur di Papua. Foto: Setpres

Joko Widodo Presiden meminta agar proyek pembangunan infrastruktur listrik di Provinsi Papua dipercepat. Sampai saat ini, rasio elektrifikasi di Papua baru mencapai angka 47 persen, artinya masih terdapat 53 persen penduduk Papua belum menikmati listrik.

Hal ini ditegaskan presiden saat meresmikan sejumlah proyek infrastruktur kelistrikan di Papua dan Papua Barat pada Senin, 17 Oktober 2016.

Sebelum menyampaikan sambutan, presiden sempat berbicara dengan Sofyan Basir Direktur Utama PLN yang berjanji bahwa semua kecamatan di Papua dan Papua Barat akan terang benderang pada tahun 2020. “Saya sampaikan, saya tidak mau selesainya di 2020. Saya minta di 2019. Masa lama sekali? Disampaikan ke saya, Pak medannya di Papua ini berat. Ya saya tahu, saya kan sudah ke Wamena, Nduga, juga besok saya ke Yahukimo,” kata presiden.

Diakui presiden, membangun infrastruktur di Papua berbeda dengan membangun di wilayah lain di Indonesia. Papua dan Papua Barat memiliki medan yang sangat sulit. “Inilah tantangan program proyek yang ada di Papua dan Papua Barat, medannya berat. Saya tahu tapi jangan diundur-undur. Saya minta semuanya dimajukan,” kata presiden.

Dalam kesempatan tersebut Joko Widodo Presiden meresmikan sekaligus enam proyek pembangunan pembangkit listrik di Papua. Keenamnya ialah Pembangkit Listrik Tenaga Air Orya Genyem 2 x 10 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro Prafi 2 x 1,25 MW, Saluran Udara Tegangan Tinggi 70 kilo Volt Genyem-Waena-Jayapura sepanjang 174,6 kilometer sirkit, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilo Volt Holtekamp-Jayapura sepanjang 43,4 kilometer sirkit, Gardu Induk Waena-Sentani 20 Mega Volt Ampere, dan Gardu Induk Jayapura 20 Mega Volt Ampere.

Ditemui usai peresmian, Joko Widodo Presiden menerangkan bahwa walau di daerah tersebut medannya berat, namun menurut pemantauannya pembangunan proyek tersebut masih dapat dikatakan lancar sehingga diharapkan dapat diselesaikan pada tahun 2019 nanti.

“Kita harapkan tadi, seperti yang saya sampaikan, 2019 akan tambah kurang lebih 240 Mega Watt sehingga nantinya elektrifikasi di atas 90%, artinya semua kecamatan sudah teraliri oleh listrik,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Presiden Joko Widodo juga menyatakan bahwa pembangunan tidak hanya dilakukan di wilayah Papua, tapi juga di seluruh wilayah tanah air. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak dan untuk menggerakkan roda perekonomian wilayah setempat.

“Saya kira tidak hanya Papua di wilayah Timur (Indonesia), kita ingin memberikan perhatian wilayah Timur, Tengah, dan Barat, pada posisi kira-kira sama baik di infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, dan nanti di sisi pertumbuhan industri. Saya kira arahnya ke sana,” terang presiden.

Turut hadir mendampingi presiden dan Iriana Joko Widodo Ibu Negara, Rini Soemarno Menteri BUMN, Lukas Enembe Gubernur Papua dan Sofyan Basir Direktur Utama PLN.(jos/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Sabtu, 27 Desember 2025
26o
Kurs