Minggu, 27 Juli 2025

ITS Kembangkan Transportasi Kelautan dengan Dukungan Belanda

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Perangkat baru karya mahasiswa Transportasi Kelautan ITS Surabaya dipamerkan. Foto: Humas ITS Surabaya.

Meski masih tergolong jurusan baru di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, tapi jurusan Transportasi Laut (Transla) telah dipercaya mengembangkan berbagai inovasi teknologi dalam bidang transportasi kelautan. Terutama karena ada dukungan kerjasama dengan The Netherlands Organization for International Cooperation in Higher Education (NICHE/NUFFIC), organisasi pemerintah Belanda untuk kerjasama internasional di bidang pendidikan tinggi.

Kontrak kerjasama yang telah dijalin selama empat tahun sejak 2012 tersebut berakhir pada 2016 ini. Karenanya, hasil-hasil kerjasama yang telah dilakukan selama ini pun disampaikan kepada pihak NUFFIC yang pelaksanaannya bekerjasama dengan Konsorsium Belanda yang dipimpin oleh STC-Group Holding B.V. (STC), satu diantara institusi pendidikan dan penelitian terkemuka di Belanda dalam Handing Over Ceremony di Rektorat ITS, Jumat (23/9/2016).

Program kerjasama ini mengusung tema Capacity Building in Maritime Transportation and Logistics Education and Research at ITS. Tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan penelitian ITS berkaitan dengan logistik, pelabuhan, dan pelayaran.

Ir Tri Achmadi PhD, Ketua Jurusan Transportasi Laut ITS mengatakan, selama proyek berjalan, jurusan Transla bersama Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) mampu membuat sebuah masterpiece, yaitu sebuah simulator pelabuhan yang sangat canggih (Smart Port Simulator).

“Dengan teknologi yang kami kembangkan ini, bongkar muat di pelabuhan ini nantinya bisa dioperasikan hanya dengan satu orang,” jelas Ir Tri Achmadi PhD.

Hal ini, menurut Tri, karena dalam smart port semuanya dikerjakan secara otomatis menggunakan sistem kerja robotika. Semua pekerjaan bongkar muat yang begitu luas dan banyak, bisa dikontrol hanya dengan satu orang yang mengendalikan sistem tersebut.

Teknologi ini dinilai sangat efektif mempercepat kerja bongkar muat di pelabuhan. Karena itu ia berharap ke depan teknologi yang dikembangkan ini bisa digunakan di seluruh pelabuhan di Indonesia. Selain itu, Tri yang juga Project Manager dalam program ini mengatakan, studi selama pengerjaan proyek ini dilakukan dengan berkunjung ke beberapa perusahaan manufaktur dan logistik di Indonesia untuk mengetahui sejauh mana perkembangannya.

“Selain teknologi yang telah kami kembangkan in, banyak sekali diskusi selama empat tahun ini. Diskusinya juga dikemas dalam bentuk yang menarik dengan peragaan dan games,” tambah Tri.

Sementara, Dr Ing Setyo Nugroho, Project Manager ITS mengibaratkan, jurusan Transla ini sebagai seorang bayi yang baru lahir dan program dari NUFFIC ini sangat membantu perkembangan sang bayi. “Bayi ini membutuhkan banyak suplemen agar dapat segera berlari, bahkan kalau bisa segera melompat,” ujarnya beranalogi.

Jurusan Transla sendiri baru berdiri lima tahun yang lalu, dan setahun berikutnya langsung mendapatkan dana hibah dari NUFFIC agar dapat mengembangkan teknologi guna memperbaiki logistik transportasi laut di Indonesia.

Selama empat tahun bekerjasama, jurusan Transla sudah bisa membuat logistik pala dari Ambon ke Rotterdam, menggelar beberapa workshop internasional untuk mahasiswa undergraduate, dan sejumlah teknologi inovasi di bidang transportasi kelautan.

Hasil yang didapat dari program ini ada sepuluh aspek, yaitu professional network, study programmes, research programmes, library and laboratory, income generating unit, organizational structure, learning organization, leadership and governance, teaching and research capacity, dan vision, strategy, and roadmap.

Acara Handing Over Ceremony dibuka oleh Prof Ir Joni Hermana MScES PhD, Rektor ITS. Hadir dalam acara ini Capt. Albert Bos Director of STC-Group. Acara ini juga menghadirkan sejumlah perwakilan dari perguruan tinggi di wilayah timur Indonesia yang ingin mengembangkan teknologi yang ada, beberapa pihak industri yang bermitra dengan ITS, serta sejumlah perwakilan pemerintah. Rencananya, kontrak program ini akan dibicarakan lagi agar dapat dilaksanakan kembali ke depannya.(tok/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Minggu, 27 Juli 2025
32o
Kurs