Senin, 22 Desember 2025

UMKM Festival Mangrove Kecewa, Delegasi PrepCom3 Sedikit dan Sekadar Lewat

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Delegasi PrepCom3 UN Habitat III yang berkunjung ke Ekowisata Mangrove saat sekilas melihat busana lukis yang dipamerkan oleh UMKM Rungkut, Selasa (26/7/2016). Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Mulyono (58) Wakil Ketua UMKM Kecamatan Rungkut mengaku kecewa. Dia dan rekannya yang berniat menunjukkan proses melukis busana dan aksesoris kepada Delegasi The Third Session Preparatory Committee for UN Habitat III (PrepCom3), hanya dihampiri sekilas.

“Padahal harapan saya, turis (delegasi PrepCom3,red) yang datang jangan sekadar lewat. Saya kepinginnya ada interaktif, melukis bersama, kemudian hasilnya bisa mereka bawa ke negaranya,” ujarnya kepada suarasurabaya.net di Joglo Ekowisata Mangrove Wonorejo, Selasa (26/7/2016).

Mulyono sudah menunggu sejak pukul 11.00 WIB, untuk menampilkan hasil kerajinan busananya bersama beberapa perajin lukis busana dan aksesoris Alfio Boutique, yang tergabung dalam UMKM Kecamatan Rungkut.

Baru sekitar pukul 14.00 WIB, delapan orang Delegasi PrepCom3 dari beberapa negara termasuk daerah lain di Indoneska tiba di lokasi Festival Mangrove Wonorejo.

Karena waktu yang sangat mepet, panitia pendamping, baik dari Kecamatan, Instansi Pemkot, maupun dari Kementerian PU dan Perumahan Rakyat buru-buru mengajak delegasi menuju ke Dermaga Mangrove Wonorejo.

“Memang yang utama dikenalkan itu produk hasil olahan Mangrove. Tapi kami ini juga bagian dari UMKM Kecamatan Rungkut,” katanya.

Mulyono mengatakan, seharusnya pihak kecamatan yang mendampingi para tamu setidaknya memberikan petunjuk atau mengarahkan para delegasi, agar mau menyempatkan waktu sebentar untuk mengenal produk-produk hasil lukis itu.

Apalagi, kata Mulyono, Alfio Boutique juga memberikan kontribusi pembuatan 1.000 suvenir kain lukis untuk diberikan kepada peserta PrepCom3 UN Habitat III.

“Jadi selain mereka mendapat suvenirnya, mereka juga tahu oh ternyata suvenir ini yang membuat kami. Jadi mereka bisa tahu juga proses pembuatannya,” ujarnya.

Para Delegasi yang berasal dari negara Australia, Serbia, Maroko, Madagascar, dan Tunisia setelah melihat sekilas proses melukis busana di Joglo segera menuju ke Dermaga. Justru, anggota UMKM yang telah memamerkan produk mereka di Dermaga malah tidak dihampiri.

Seolah tidak sabar untuk segera naik perahu dan berkeliling hutan mangrove, begitu saja para delegasi ini menuju ke pintu masuk dermaga, tanda tangan, lalu menunggu perahu yang masih memuat pengunjung di tempat duduk yang tersedia.

Setelah perahu tiba, para delegasi ini dibantu para petugas memasang pelampung di tubuh mereka. Perahu belum berangkat, Liaison Officer (LO) yang mendampingi delegasi sempat meminta pengemudi perahu agar tidak usah berkeliling terlalu jauh.

“15 menit saja ya, pak. 15 menit saja maksimal. Jangan terlalu jauh,” kata LO yang mengenakan kaos bertulisan Cak dan Ning itu kepada pengemudi perahu.

Pantauan suarasurabaya.net, karena terburu-buru mengejar waktu pertemuan selanjutnya di Grand City Convex, para delegasi tidak sempat menanam bibit mangrove seperti yang telah direncanakan sebelumnya oleh panitia Festival Mangrove di Ekowisata Wonorejo.(den/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Senin, 22 Desember 2025
24o
Kurs