Badan Narkotika Nasional (BNN) mengamankan barang bukti 2,6 Ton Shabu selama tahun 2015. Selain itu, untuk Ganja sebanyak 1.9 ton, dan Ekstasi sebanyak 672.782 butir.
Data ini disampaikan Komisaris Jendral Polisi Budi Waseso Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) saat menerima kunjungan Pimpinan MPR RI di kantor BNN, Cawang, Jakarta Selatan, Jumat (4/3/2016).
Menurut Buwas panggilan akrab Budi Waseso, dari jumlah barang bukti yang disita tersebut, kalau dihitung asetnya sebesar Rp 85,1 Miliar.
“Dari barang bukti yang diamankan itu, kita tetapkan tersangka sebanyak 1.024 orang, dengan 664 kasus. Sedang untuk ganja nya, ditanam di tanah seluas 64 hektar.” ujar Budi Waseso.
Dengan pengungkapan kasus sebanyak itu, kata Buwas, Indonesia memang telah mengalami darurat narkoba. Kondisi geografis Indonesia yang terbuka menyebabkan narkoba mudah masuk dan menyebar di seluruh wilayah Indonesia sampai ke tingkat desa. Bahkan setiap elemen bangsa Indonesa sudah terkena atau menjadi korban narkoba, termasuk anak TK.
“Jalur masuk narkoba terutama melalui jalur laut dan pelabuhan tidak resmi (jalur tikus). Dan seluruh elemen negeri ini sudah menjadi korban, mulai dari pejabat, mahasiswa, pelajar, bahkan anak TK sekalipun, mulai” ujar dia.
Buwas menjelaskan, saat ini 250 juta jiwa menjadi pasar potensial peredaran narkoba diantaranya sekitar 5 juta menjadi penyalahguna narkoba, dan diperkirakan 40i sampai 50 orang per hari meninggal dunia karena narkoba. Sedang kerugian akibat penyalahgunaan narkoba mencapai. Rp 63,1 Triliun. (faz/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
