Tidak lama setelah berita Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadap DWP anggota Komisi 5 DPR RI yang diduga dari fraksi PDI Perjuangan muncul di media, Pramono Anung politisi senior yang juga Sekretaris Kabinet langsung berkicau di twitter pribadinya.
Twitter Pramono Anung tersebut muncul sekitar pukul 23.30 WIB, Rabu (13/1/2016). Bunyi Twit itu, “Sdh diperingatkan, eh tetap dilakukan, tidak ada pilihan lain ya dipecat #Hukuman”.
Beberapa politisi PDI Perjuangan yang dikonfirmasi suarasurabaya.net seperti Eva Kusuma Sundari dan Ahmad Basarah Wasekjen PDIP belum menjawab meski dalam pesan pendek yang dikirim sudah ada tanda dibaca.
Sebelumnya, KPK menangkap DWP yang diduga dari PDI Perjuangan dari daerah pemilihan (Dapil) 9 Jawa Tengah. Di kantor KPK sendiri juga tampak Toyota Alphard dengan nomor polisi B 5 DWP yang diduga milik anggota komisi 5 tersebut.
Penangkapan DWP sendiri dilakukan KPK di sekitar Senayan atau dekat gedung DPR saat melakukan transaksi suap proyek pembangunan jalan di kementerian PU.
Sebelumnya dalam rakernas PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri Ketua Umum DPP PDI Perjuangan sempat mengingatkan kadernya untuk menjauhi perilaku melanggar hukum, khususnya korupsi anggaran negara.
Mega menegaskan, setiap kader yang melenceng dari aturan itu, akan langsung dipecat.
Megawati menegaskan, pemecatan kader yang terlibat korupsi tidak perlu lagi melalui Badan Kehormatan (BK) partai.
“Tidak. Siapa berbuat itu, pecat, keluarkan dia dari PDIP. Mudah-mudahan anda bisa menjalankannya,” kata Megawati, Selasa (12/1/2016).
Lebih lanjut Megawati mengatakan, dirinya selalu mengingatkan agar semua kader PDI Perjuangan memulai semua hal baik dari diri sendiri. Dirinya mencontohkan, prinsip Revolusi Mental yang dipopulerkan Jokowi Presiden juga harus dimulai dari diri kader PDI Perjuangan sendiri.(faz/fik)
NOW ON AIR SSFM 100
