Semburan asap dari kawah Gunung Bromo pada Rabu (6/1/2016) ini terpantau semakin membesar. Diameter kolom asap semakin melebar dengan hembusan menuju ke arah barat dan barat laut.
DR Ir Ayu Dewi Utari, Msi Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru kepada Sentral FM menjelaskan, sesuai laporan yang diterima dari Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi dari pantauan pukul 06.00-12.00 WIB, asap kelabu-kecoklatan sedang-tebal terhembus dari dapur magma gunung dengan ketinggian 2.329 meter diatas permukaan laut (mdpl).
“Tekanannya sedang-kuat dengan tinggi asap berkisar 800 meter dari puncak kawah (mdpk) atau 3.229 meter mdpl. Hembusan asap dengan kolom yang semakin membesar ini juga terpantau jelas mengarah ke barat dan barat daya. Karena secara visual cuaca dilaporkan cerah, angin tenang dan suhu berkisar antara 11-30 derajat celcius,” katanya.
Secara seismik, gempa tremor berada di amplitudo 3 mm sampai 24 mm dan dominan pada 5 mm. “Suara gemuruh masih terdengar lemah. Kesimpulannya Gunung Bromo masih berada di status Siaga (Level III),” paparnya.
Sedangkan dari pemantauan 6 jam sebelumnya, Rabu (6/1/2016) pukul 00.00- 06.00 WIB, asap kelabu-kecoklatan sedang-tebal terhembus dari kawah dengan tekanannya sedang-kuat dan ketinggian kolom asap berkisar 600 mdpk atau 3.229 mdpl.
Hembusan asap dengan kolom yang semakin membesar ini juga terpantau jelas karena secara visual cuaca dilaporkan cerah, angin tenang dan suhu berkisar antara 11-12 derajat celcius,” terangnya.
Secara seismik, gempa tremor berada di amplitudo 2-21 mm dan dominan pada 54 mm. Dari pemantauan 6 jam terakhir, terpantau juga 3 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 28-30 mm.
“Suara gemuruh masih terdengar lemah dan teramati juga sinar api sesekali samar-samar dari kawah. Kesimpulannya Gunung Bromo masih berada di status Siaga (Level III),” jelasnya.
Sebelumnya, Hendra Gunawan selaku Pengamatan Gunung Berapi wilayah Barat PVMBG mengatakan, aktivitas vulkanis Gunung Bromo masih tinggi dengan terekamnya beberapa gempa vulkanik dalam. Secara visual, teramatinya sinar api akibat aktivitas magmatik sangat dangkal di lubang kawah. Kedua fenomena tersebut saling mendukung, mengindikasikan tingginya aktivitas vulkanik Gunung Bromo.
“Secara umum, lanjutnya, aktivitas vulkanik Gunung Bromo saat ini masih sama dengan periode erupsi Tahun 2010. Namun tetap yang menjadi patokan adalah data yang terekam sekarang dan kedepan. Oleh karenanya, terus menerus kita evaluasi aktivitas Gunung Bromo,” ujar dia. (her/dwi)
NOW ON AIR SSFM 100
