Pertegas Strategi Penetrasi Pasar Indonesia

APC-MGE mengumumkan strategi dan kekuatan baru dalam menyambut tantangan-tantangan di pasar Indonesia dan dunia. Dalam Open Innovation Day, APC-MGE mengungkap visi dan kekuatan barunya, baik secara finansial maupun strategis dalam menjawab kebutuhan data center on-demand.

Dengan pendapatan gabungan bersama Schneider yang mencapai US$ 21 milyar pada tahun 2006 dan jumlah karyawan sebanyak 117.000 orang di seluruh dunia, APC-MGE optimis untuk meraih peluang bisnis yang ada dalam potensi pasar manajemen daya di Indonesia dan dunia.

“APC-MGE memliki rangkaian produk dan solusi manajemen daya paling komprehensif dalam industri untuk segmen enterprise, SMB dan rumahan. Kami terus berfokus untuk menghadirkan kombinasi layanan dan solusi yang unik bagi kepuasan pelanggan, mulai dari rack yang ditempatkan di kantor, dukungan UPS di rumah, hingga catu daya khusus bagi peranti mobile,”papar VIRJA DHARMA GITA Country Manager APC-MGE Indonesia.

Tren data center, tambah VIRJA, menunjukkan kebutuhan atas solusi data center yang mampu mengakomodasi perubahan-perubahan yang ada pada infrstruktur TI, kelangsungan dan usia yang lebih tahan lama, serta memenuhi persyaratan dan kebijakan pemerintah yang ada.

Hasil laporan Frost & Sullivan terbaru seperti dalam siaran pers yang diterima suarasurabaya.net, Sabtu (08/09), memprediksikan pasar data center di kawasan Asean akan tumbuh sebanyak 8% mencapai US$1,1 milyar pada tahun 2008. Untuk kawasan yang sama, Frost & Sullivan juga memprediksikan pasar data center dalam manajemen pemulihan bencana akan tumbuh mencapai US$1,3 milyar di tahun 2008.

Frost & Sullivan turut memprediksikan pertumbuhan pasar data center Indonesia mencapai US$146,5 juta di tahun 2010. Sementara pasar data center dalam manajemen pemulihan bencana mencapai US$26,6 juta di tahun yang sama. (tin)