Selasa, 22 Juli 2025
28 Agustus

Indonesia Alami Gerhana Bulan Total Selama 5 Jam

Laporan oleh Eddy Prastyo
Bagikan

Masyarakat Indonesia bakal mengalami fenomena alam tidak biasa pada 28 Agustus 2007 mendatang, yakni gerhana bulan total (full moon eclipse).

Gerhana bulan ini terjadi ketika bulan memasuki bayang-bayang gelap bumi dan fenomena alam yang terakhir dalam tahun ini akan dapat dilihat di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Surabaya.

Dr. TAUFIQ HIDAYAT Kepala Observatorium Boscha ITB pada suarasurabaya.net, Rabu (22/08) mengatakan waktu Indonesia bagian Barat tidak mengalami gerhana bulan total lebih lama dibandingkan waktu Indonesia bagian tengah maupun Timur karena adanya perbedaan waktu.

Untuk Indonesia bagian Barat, kata TAUFIQ, kontak bulan dengan penumbra bumi akan terjadi pada pukul 14.53. Proses awal gerhana bulan ini, ujar TAUFIQ, agak sulit dilihat dengan mata telanjang karena terhalang langit yang masih terang. Kemudian, bulan masuk ke umbra pertama pada pukul 15.51.

Bulan mulai memasuki bayang-bayang gelap bumi atau kontak umbra kedua pada pukul 16.52. Gerhana bulan total akan terjadi 17.51. “Ini bisa dilihat di ufuk Timur. Hanya saja memang tidak sejelas di Indonesia Timur karena saat itu di Indonesia bagian Barat, matahari belum terbenam,” kata TAUFIQ.

Setelah mengalami gerhana bulan maksimum, bulan mulai keluar dari bayang-bayang gelap bumi pada pukul 18.22 dan keluar sempurna dari bayang-bayang gelap bumi pada pukul 20.21.

Singkatnya, jelas TAUFIQ, di Indonesia, gerhana bulan ini akan terjadi dalam durasi sekitar 5 jam. “Ini lebih lama dari gerhana bulan terakhir pada awal Maret 2007 lalu,” ujar dia.

Ditegaskan TAUFIQ, gerhana bulan ini tidak akan menimbulkan dampak-dampak negatif pada bumi.(edy)

Bagikan
Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Selasa, 22 Juli 2025
22o
Kurs