Pengrajin Busi Bekas Digulung Polisi

Buat anda yang menggunakan busi tapi kendaraan selalu mbrebet, hati-hati! Mungkin busi yang ada gunakan adalah hasil ‘kerajinan tangan’ JEFFRI warga Jl. Citra Melati Tropodo, Sidoarjo. Akibat ‘kerajinan tangannya’ dalam setahun ini, Rabu (06/06) kemarin ia ditangkap polisi

AKBP DEDI PRASETYO Kasat Reskrim Polwiltabes Surabaya pada Suara Surabaya mengatakan JEFFRI menjalankan bisnisnya dengan membeli busi bekas dalam partai besar sebanyak 6 ribu buah dari Jakarta. Satu busi merk NGK ia beli seharga Rp1200.

“Daur ulang’ busi ini dilakukan secara home industri. Awalnya, busi-busi itu dikrom lalu dibersihkan agar terlihat seperti busi yang masih baru. Kemudian, kata DEDI, busi dimasukkan dalam kemasan kardus seperti aslinya buatan sendiri.

“Dia menjual busi-busi itu senilai Rp5.800. Lebih murah dari harga busi aslinya yang sekitar Rp8 ribu hingga Rp12 ribu,” kata DEDI. Untuk urusan pemasaran, iamenyerahkannya pada 5 tenaga salesman yang kini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).

Jaringan pemasaran busi buatan JEFRRI ini ternyata cukup luas hingga mencapai Jember, Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, dan pinggiran Surabaya.

Sepak terjang JEFFRIini, terang DEDI, baru bisa diendus polisi setelah ada masyarakat yang menjadi korbannya melapor ke polisi. Korban ini mengaku busi merk NGKyang ia beli hanya tahan 1 bulan saja. Padahal busi yang asli bisa tahan 8 hingga 12 bulan saja.

Berapa rupiah yang berhasil ia dapat dari aksinya ini? DEDI menaksir keuntungan yang didapat JEFFRI dari menjual 6 ribu busi bekas ini hanya Rp18 juta saja. Ini memang tidak sebanding dengan sanksi yang bakal ia terima.

Menurut DEDI, JEFFRI dijerat dengan pasal berlapis, diantaranya UU Perlindungan Konsumen dan UU tentang Merk yang ancaman hukumannya mencapai 2 tahun penjara dan denda Rp2 miliar.