Telkom Dapat Tambahan Kuota Bandwidt Internasional

PT Telkom akan mendapat tambahan kuota bandwidth internasional sebesar 30 Gbps mulai akhir 2008 mendatang. Ini setelah operator telekomunikasi tertua di Indonesia itu tercatat dalam keanggotaan konsorsium Asia-America Gateway (AAG).

Masuknya Telkom dalam keanggotaan Konsorsium AAG dituangkan dalam bentuk Construction & Maintenance Agreement (C&MA) dan Supply Contract AAG yang ditandatangani oleh RINALDI FIRMANSYAH Direktur Utama Telkom dan para pimpinan anggota Konsorsium AAG di Kuala Lumpur, Jumat (27/04) lalu.

Dalam siaran pers yang diterima suarasurabaya.net, Senin (30/04), EDDY KURNIA Vice President Public and Marketing Communication Telkom, mengatakan nantinya Telkom akan memiliki kuota bandwidth internasional dalam konfigurasi AAG yang terbentang dari Mersing (Malaysia) hingga San Luis Obispo (Amerika Serikat).

Telkom menargetkan dalam empat tahun ke depan kapasitas itu akan menjadi 60 hingga 70 Gbps. “Saya kira ini merupakan langkah kongkret Telkom untuk merealisasikan apa yang disampaikannya lewat forum Apricot di Bali pada 26 Februari 2007 lalu,” ujar EDDY.

Beberapa fakta yang disampaikan pada forum Apricot di Bali antara lain menyebutkan bahwa penetrasi Internet di Indonesia masih terbilang sangat rendah, yaitu hanya 8,1%. Dari sisi jumlah pengguna Internet, Indonesia sebenarnya menempati urutan ke-13 terbesar dunia, namun dengan jumlah penduduk sekitar 221,9 juta angka penetrasinya menjadi sangat kecil.

Apalagi bila menyangkut penetrasi Internet Broadband yang baru mencapai 0,1%, posisi Indonesia praktis merupakan salah satu yang terendah di dunia. EDDY mengakui, keterbatasan bandwidth merupakan salah satu faktor yang menghambat ekspansi akses broadband di Indonesia.

Fakta lain, lanjut EDDY, saat ini, jumlah pengguna internet Indonesia sebagian besar mengaksescontent yang ada di luar negeri (> 65%). Tentu saja hal ini mendorong kebutuhan akan ketersediaan bandwidth internasional yang besar, sehingga masuknya Telkom dalam Konsorsium AAG yang memiliki network yang terbentang sepanjang 19.000 km itu menjadi sangat penting.