Siapkan 3 Persembahyangan Besar Sambut Nyepi Caka 1929

“Selain upacara persembahyangan Melasti, nantinya umat Hindu masih menggelar beberapa kali upacara persembahyangan besar dalam rangka menyambut perayaan upacara Nyepi Caka 1929, yang jatuh pada Senin (19/03) mendatang”.

Demikian I GUSTI KETUT BUDHIARTA Humas Pura Jala Siddhi Amertha memberitahukan pada suarasurabaya.net, Kamis (15/03) menyoal rangkaian persembahyangan umat Hindu dalam rangka menyambut perayaan Nyepi tahun 2007 kali ini.

Usai upacara Melasti, yang jatuh pada hari Sabtu (17/03), kata I GUSTI KETUT BUDHIARTA, dilanjutkan dengan upacara Mecaru Agung yang digelar pada Minggu (18/03). Pada ritual upacara persembahyangan Mecaru Agung itu biasanya dilanjutkan dengan Tawur Kesanga yang diwarnai dengan arak-arakan ogoh-ogoh.

Perarakan Ogoh-ogoh dipungkasi dengan ritual pengerupukan, atau pembakaran seluruh ogoh-ogoh sebagai perlambang dibakarnya buthakala atau roh-roh jahat. “Setelah itu umat Hindu masuk kedalam masa Catur Tapa Berata Penyepian. Selama sehari semalam, umat Hindu melaksanakan 4 pantangan. Dan itulah puncak Nyepi,” terang I GUSTI KETUT BUDHIARTA saat ditemui suarasurabaya.net tengah mempersiapkan ogoh-ogoh dipelataran Pura Jala Siddhi Amertha.

Sebagai rangkaian penutup dari perayaan Upacara Nyepi yang juga sekaligus membuka tahun baru Caka, umat Hindu menggelar persembahyangan Ngembak Geni. “Upacara persembahyangan Ngembak Geni merupakan penutup sekaligus pembuka tahun baru Caka. Jadi, setelah Melasti, dilanjutkan dengan Mecaru Agung, kemudian masuk upacara Nyepi, dan dilanjutkan dengan Ngembak Geni. Ada 3 upacara besar,” tambah I GUSTI KETUT BUDHIARTA.

Teks foto:
1. Upacara persembahyangan atau puja bhakti menyambut Nyepi 2006.
2. Ogoh-ogoh hadir dalam ritual Tawur Kesanga.
Foto: Dok. suarasurabaya.net