Penumpang pesawat Adam Air KI-172 tujuan Jakarta-Surabaya akan menuntut pihak manajemen Adam Air sesudah pesawat yang ditumpanginya body-nya retak saat mendarat di Bandara Juanda.
MUFTI MUBAROK Presiden Direktur PT Java Pustaka Group satu diantara penumpang waktu dihubungi suarasurabaya.net, Rabu (21/02) mengaku, karena mengalami trauma saat kejadian tersebut, ia bersama beberapa penumpang lain akan menuntut pada manajemen Adam Air.
“Kalau barang-barang yang hilang tidak seberapa nilainya, tapi traumatik ini lho mbak. Tadi saya dan penumpang lainnya ketakutan kalau pesawat meledak, soalnya juga bau aftur setelah pesawat landing,” ungkapnya.
Pesawat Adam Air Boeing 737-300 ini saat di Jakarta sebelum berangkat ke Surabaya sudah mengalami delay sekitar 30 menit. Penumpang hanya diberitahu delay karena ada kerusakan teknis.
“Waktu berangkat dari Jakarta di atas masih bagus, tapi saat turun akan landing di Juanda mengkhawatirkan karena saat turun sempat naik lagi terus turun. Tiba-tiba terjadi peristiwa itu, badan pesawat retak. Kemudian penumpang panik, banyak HP (handphone–Red) yang hilang dan ada penumpang yang kesakitan karena kejatuhan tas-tas di atas tempat duduk mereka,” ungkapnya.
MUFTI menceritakan, saat kejadian itu, penumpang banyak berteriak dan menyebut nama Tuhan. Apalagi di luar pesawat beberapa saat kemudian terlihat mobil PMK datang. Para penumpang takut terjadi “Adam Air Jilid 2” seperti yang terjadi di Makassar.
“Ya… untuk tuntutan itu kami masih membicarakan dengan yang lainnya. Kita kan juga bayar asuransi. Mungkin kami akan nuntut dana sejumlah tertentu yang besarannya masih kami rumuskan. Kan ada Undang-undang Penerbangan juga,” kata MUFTI MUBAROK Presdir PT Java Pustaka Group pada suarasurabaya.net.
NOW ON AIR SSFM 100
