Rabu, 17 Desember 2025

Pengamat Yakin Ini Bukan Check Sound Paket Jokowi-Risma

Laporan oleh Eddy Prastyo
Bagikan

Bertemunya Megawati Soekarnoputri, Joko Widodo, dan Tri Rismaharini di Surabaya sebatas hanya menunjukkan pada publik bahwa PDIP telah memiliki mekanisme pelembagaan konflik yang elegan. Bukan sebuah isyarat politik penyandingan Jokowi-Risma sebagai paket capres-cawapres dari PDIP. Ini analisis yang disampaikan Hariyadi, MA staf pengajar Program Studi Ilmu Politik, Fisip, Universitas Airlangga.

Konflik antara Tri Rismaharini dengan Wisnu Saktibuana, disebut Hariyadi, terjadi pada saat yang tidak menguntungkan bagi PDIP. Belajar dari pengalaman penyelesaian konflik internal PDIP sebelumnya yang diwarnai dengan perpecahan, rupanya PDIP kini menerapkan penyelesaian yang lebih elegan. Hariyadi menyebut ada tiga langkah penyelesaian konflik yang terlembaga dilakukan PDIP dikomandani langsung oleh Megawati Soekarnoputri.

Yang pertama, ketika kasus ini mencuat ke publik dan menjadi bola liar di tataran politik nasional. Pada tahapan ini, kekuatan-kekuatan politi di luar PDIP benar-benar memanfaatkan peluang. Dengan cepat Megawati mengutus 3 orang kepercayaannya untuk menengahi perseteruan di Surabaya itu. Kemudian di tahap kedua, Risma dan Wisnu dipanggil langsung Megawati ke Jakarta. Pada tahap terakhir yang berlangsung hari ini, ada semacam deklarasi bahwa konflik itu telah dituntaskan dengan sukses secara kelembagaan.

Jadi, diyakini Hariyadi, pertemuan antara Jokowi dan Risma bersama Mega, bukanlah isyarat politik menuju Pilpres 2014. Keyakinan ini karena kedatangan Megawati dan Jokowi sebenarnya adalah untuk menghadiri seminar di Universitas Surabaya. “Kebetulan saya yang menjadi satu diantara panitianya. Jadi acara ini sudah digagas dua bulan lalu, sebelum konflik ini terjadi. Kami memang mengundang Bu Mega dan Jokowi dalam satu forum,” kata dia.

Hariyadi menilai, pada satu sisi manuver penolakan terhadap Wisnu Sakti Buana ini menerbitkan pamor Risma. Dukungan publik memang secara masif muncul. Tapi tidak sedikit yang menilai negatif langkah tersebut yang berdampak pada citra Risma sendiri.

“Saya yakin Bu Risma cenderung akan lebih menyelesaikan tugasnya memimpin Surabaya. Tapi seandainya Bu Risma menginginkan peningkatan karir secara politik, kejadian ini bisa menjadi pelajaran,” pungkasnya.(edy)

Teks Foto :
– Risma bersama Jokowi di Surabaya
Foto : Totok suarasurabaya.net

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 17 Desember 2025
34o
Kurs