Jumat, 26 Desember 2025

17 Siswa SMA di Lumajang Tak Lulus UN

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Secara keseluruhan, dari 8.243 peserta UN di kabupaten Lumajang yang terdiri dari 5.153 siswa SMA/MA dan 3.090 siswa SMK, diputuskan 17 orang peserta didik tidak lulus dan diharuskan mengulang di tahun berikutnya atau ikut kejar paket C.

“Ke-17 siswa yang tidak lulus, diantaranya untuk siswa SMA 3 orang, siswa SMK 6 orang dan siswa Madrasah Aliyah (MA) 8 orang. Seluruh siswa yang tidak lulus kebanyakan dari sekolah di daerah pinggiran di wilayah Kecamatan,” kata Drs Winhatno Hari Surya, MM Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Lumajang ketika dikonfirmasi Sentral FM.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, kelulusan siswa jenjang SMA di Lumajang mencapai 99,04 persen. Untuk siswa yang tidak lulus, diantaranya ada yang disebabkan sakit hingga tidak bisa mengikuti pelaksanaan Ujian Nasional (UN) maupun Ujian Susulannya. “Ada yang karena sakit kepala parah hingga tidak bisa ikut UN dan susulan. Akibatnya, siswa yang bersangkutan tidak lulus,” bebernya.

Mekanisme pengumuman kelulusan siswa jenjang SMA hari ini, diserahkan kepada masing-masing sekolah. Ada yang mengumumkan via internet, SMS, menyurati siswa dan mengumpulkan siswa di sekolah untuk menyampaikan pengumuman secara langsung.

“Kebanyakan, siswa dikumpulkan di sekolah. Karena ada yang langsung melakukan bakti sosial, melakukan sujud syukur dan kegiatan positif lainnya,” paparnya.

Dari kelulusan yang diumumkan hari ini, lanjut dia, tercatat nilai tertinggi untuk siswa SMA jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) 54,75 atas nama Firmansyah Agil S dari SMA Negeri 2 Lumajang.

Untuk nilai tertinggi SMA jurusan IPS 52,25 atas nama Huvrotul Venti M dari SMA Negeri Tempeh. Sedangkan untuk nilai tertinggi SMK 36,60 atas nama Dea Tristianti dari SMK Negeri 1 Lumajang.

“Kami mengucapkan selamat kepada anak didik yang telah mengukir prestasi dengan meraih nilai tertinggi UN. Ini berkat perjuangan dan kerja keras kalian sendiri. Silahkan rayakan keberhasilan ini, dengan terukur dan positif,” ungkap dia.

Sementara itu dari pantauan lainnya, pengumuman kelulusan pada Selasa (20/5/2014) meski sudah diwanti-wanti larangan untuk menggelar konvoi dan aksi corat-coret seragam dan di sekolah juga dijaga aparat kepolisian, namun masih ada saja siswa yang melakukannya. Bahkan, aksi ini sempat juga dipergoki Kepala Dindik Drs Winhatno Hari Surya ketika melakukan pemantauan di seputaran Jalur Lintas Timur (JLT).

“Namanya anak-anak, sudah dilarang keras ya masih dilanggar. Mereka curi-curi kesempatan untuk melakukan konvoi dan corat-coret seragam. Tadi saya memergokinya sendiri saat melakukan pemantauan di JLT, seusai mendapatkan informasi. Langsung saja meluncur ke sana untuk membubarkannya,” ujarnya.

Terkait kelulusan siswa jenjang SMA Tahun 2014 ini diakui Kepala Dindik mengalami penurunan dibandingkan 2013 lalu. Meski demikian, ia berkilah bahwa penurunan itu terjadi secara nasional. “Bahkan, di Jawa Timur juga mengalami penurunan. Jadi bukan hanya di Kabupaten Lumajang saja,” pungkas dia..

Menyikapi hal yang sama, Drs H As’at Malik, Mag Wakil Bupati Lumajang mengatakan di Kabupaten lain juga menurun grafik kelulusannya. Apapun hasil kelulusan siswa jenjang SMA hari ini, patut disyukuri dan inilah fakta hasil evaluasi dari keseluruhan pendidikan yang mereka serap selama ini.

“Nantinya, saya berharap orangtua untuk bisa ikut mengawasi putra-putrinya agar tidak terlalu euphoria dengan kelulusan ini sampai melakukan kegiatan yang berlebihan,” tambah dia. (her/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Jumat, 26 Desember 2025
32o
Kurs