Kamis, 25 Desember 2025

Tas Sekolah, Beban Punggung Makin Berat

Laporan oleh Desy Kurnia
Bagikan

Seiring perjalanan waktu, jam pelajaran anak sekolah baik di tingkat SD, SMP maupun SMA makin bertambah lama. Bahkan ada yang harus menghabiskan waktunya mulai pagi hingga sore hari di sekolah.

Hal ini tetu berbanding lurus dengan makin banyaknya perlengkapan belajar yang dibawa para siswa saat pergi kesekolah.

Coba bayangkan, umumnya dalam sehari ada empat sampai lima mata pelajaran dan tiap pelajaran biasanya ada satu buku pendamping, satu buku latihan atau Lembar Kerja Siswa (LKS), dua buku tulis yang berfungsi sebagai buku catatan dan tugas.

Ini masih belum ditambah perlengkapan lain seperti buku agenda, baju olah raga jika bertepatan pelajaran itu, bekal minuman dan makanan, perlengkapan menulis hingga perlengkapan jika ada ekstrakurikuler.

Jika semua keperluan itu dibawa tiap berangkat ke sekolah, maka isi tas sekolah akan penuh dan berat. Beberapa siswa terkadang terlihat membawa tas yang ukurannya lebih besar dari postur tubuhnya.

Bukan tanpa keluhan, dari hasil berselancar di dunia maya, ternyata sudah banyak orang tua yang mengkritisi fenomena isi tas sekolah anak yang makin lama makin berat. Baik itu melalui obrolan di media sosial maupun via tulisan di blog.

Mereka menceritakan pengalaman pribadi, utamanya orang tua yang memiliki anak di tingkat sekolah dasar, dengan mempertanyakan sistem yang harusnya bisa meringankan beban bawaan siswa kesekolah.

“Mengapa tidak dalam satu buku tulis saja, kan bisa dibagi bolak balik,” kata Deliana melalui akun blognya. Ia juga menulis bahwa sempat menyampaikan keluhan ke pihak sekolah atau sesama wali murid namun tidak ada tanggapan berarti. Sehingga yang bisa ia lakukan saat ini hanya memilihkan tas yang nyaman, kuat dan tidak menambah beban.

Sebenarnya masalah isi tas sekolah yang makin merat tidak hanya terjadi di Indonesia. Beberapa negara lain di dunia juga mengalaminya, satu diantaranya Singapura.

Namun perbedaannya, di Singapura baik sekolah maupun pemerintahannya memikirkan upaya penyelesaian. Mulai dari meninggalkan beberapa buku disekolah hingga menetapkan kebijakan beban tas yang seharusnya dibawa oleh anak dan diukur dari bobot tubuhnya. (ain/rst)

Bagikan
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Kamis, 25 Desember 2025
33o
Kurs