Saksi Makin Menguatkan 14 Distrik di Papua Tak Laksanakan Pilpres

Saksi-saksi yang dihadirkan kubu Prabowo semakin menguatkan bahwa 14 distrik di Papua tidak melaksanakan Pilpres 2014. Hal ini disampaikan Maqdir Ismail kuasa hukum Prabowo-Hatta saat istirahat sidang gugatan hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi.

Maqdir Ismail mengatakan, kesaksian dari Kapolres Nabire provinsi Papua, jelas menyatakan bahwa logistik pemilu didistribusikan oleh pihak ketiga, namun pihaknya belum jelas dan tidak mengetahui siapa yang dimaksud dengan pihak ketiga itu, apakah dari jajaran kepolisian ataukah unsur lain.

Seperti yang dikatakan saksi, logistik pemilu sebagian berada di Polsek-polsek dan sebagian di Polres Wamena. Untuk logistik yang disimpan di Polres Wamena didistribusikan untuk 3 kabupaten dan sudah ada sejak tangga 8 Juli 2014 (sehari sebelum pilpres).

Tetapi, anehnya, di 14 distrik tidak ada pelaksanaan Pilpres. “Ini catatan saya yang penting mengenai logistik pemilu. Mengapa ini saya anggap penting, karena ini menunjukkan, dalil yang kami sampaikan selama ini, bahwa pemilu presiden di distrik-distrik di 14 distrik di Papua itu tidak terjadi, karena logistik itu tidak diterima di distrik.” ujar Maqdir dalam keterangan pers nya di Media Center Merah Putih, kawasan tanah abang, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2014).

Sementara itu, Heru Widodo kuasa hukum Prabowo-Hatta lainnya mengatakan apa yang disampaikan oleh saksi sangat menguntungkan pihaknya, pasalya jika logostik pemilu ada Di wamena pada tgl 8 Juli, lalu bagaimana mungkin logistik-logistik pemilu bisa digunakan pada tgl 9 Juli yang padahal untuk mendistribusikannya keperkampungan atau ke distrik-distrik bisa memakan waktu. (faz/rst)

Teks Foto : Maqdir Ismail kuasa hukum Prabowo-Hatta
Foto : Faiz Fajaruddin suarasurabaya.net