Kamis, 25 Desember 2025

Karen Mundur Diduga Karena Stress

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan

Penyebab utama mundurnya Karen Agustiawan dari jabatannya Direktur Utama PT Pertamina diduga karena stress.

Pernyataan Hendrawan Supratikno anggota komisi VI DPR RI fraksi PDI Perjuangan ini disampaikan menanggapi mundurnya Karen dari Pertamina Senin (18/8/2014) kemarin.

Hendrawan mengatakan, siapapun pun yang menduduki posisi Dirut Pertamina, sangat potensial stress atau depresi, jika yang bersangkutan tidak tahan mendapat tekanan dari atasannya atau pihak lain yang terkait dengan institusi.

Hal ini mengingat, Pertamina menjadi sebuah BUMN strategis yang bertanggungjawab atas ketersediaan BBM nasional. Sehingga banyak pihak yang memiliki kepentingan dengan pejabat di Pertamina.

“Selain Pertamina, ada juga Dirut PLN yang potensi stresa pejabatnya , jika enggak kuat mendapat tekanan dari kanan, kiri, atas, bawah,” ujar Hendrawan di gedung DPR, Selasa (19/8/2014)

Meskipun demikian, kata Hendrawan, sesungguhnya di bawah Karen kinerja pertamina sangat baik. Hal ini dapat dibuktikan, masuknya perusahaan Pertamina dalam 500 perusahaan dunia yang sangat berpengaruh.

“Meski demikian, sesungguhnya dibawah Ibu Karen, kinerja Pertamina sangat baik. Tetapi kalau di akhir-akhirnya dia mendapat tekanan dari berbagai pihak, kita kan tidak tahu sehingga dia mundur,” tegasnya.

Hendrawan mengaku tidak begitu yakin, jika alasan Karen mundur dari Pertamina, semata alasan ingin meningkatkan kariernya menjadi dosen pengajar di kampus luar negeri.

Karena itu, Hendrawan mendesak Karen untuk bersikap jujur dengan mengatakan yang sebenarnya alasan dan latar belakangan soal mundurnya dari Pertamina tersebut.

“Kami yang duduk di Komisi VI DPR yang merupakan mitra kerja dari BUMN, jelas punya kepentingan juga, mencari tahu alasan sesungguhnya kenapa Karen mundur dari Pertamina tersebut. Untuk itu, Komisi VI perlu menjadwalkan memanggil Meneg BUMN dan Karen sendiri untuk mengklarifikasi alasan yang sebenarnya pengunduran diri Karen itu. Kita kawatir itu karena tekanan politik,”ujarnya.

Hendrawan mengatakan, bagi pejabat publik yang menyatakan mundur dari jabatannya, sebelum masa kerjanya berakhir, sesungguhnya hal yang biasa. Sejauh alasannya logis, masuk akal dan manusiawi.

Seperti alasannya, alasan kondisi kesehatan dan alasan keluarga.

“Bahkan dalam kasus Menkes sebelumnya, yang sempat divonis kena sakit kanker pun, tetap dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Meski sebenarnya ia sesungguhnya punya alasan untuk mundur,”ujarnya.

Karena itu, kata Hendrawan, alasan mundurnya Karen dari Pertamina dengan alasan untuk meningkatkan kariernya dalam mengajar merupakan alasan yang kurang tepat.

“Karena itu, perlu ada penjelasan dari Karen langsung, dalam persoalan ini. Apakah alasan mundurnya dari Pertamina, benar-benar semata ingin meningkatkan kariernya ngajar atau ada alasan lainnya yang disembunyikan Karen,” pungkasnya. (faz/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Kamis, 25 Desember 2025
26o
Kurs