Semakin menjamurnya keberadaan pasar modern, baik yang berupa supermarket, mini market, toserba dan lainnya, menjadi perhatian serius Pemkab Lumajang. Sehingga, Pemkab Kota Pisang ini memutuskan menghentikan perizinan baru terhadap pembangunan pasar yang dikelola dengan manejemen profesional tersebut.
Drs H As’at Malik, Mag Wakil Bupati Lumajang kepada Sentral FM, Selasa (18/11/2014), mengatakan bahwa dihentikannya perizinan pembangunan atau pendirian pasar modern itu akan digantikan dengan komitmen Pemkab Lumajang untuk mengembangkan pasar tradisional.
“Pemkab Lumajang sudah menghentikan perizinan baru pasar modern, terkecuali yang sudah beroperasional saat ini. Jumlahnya sudah banyak, bahkan sampai di kecamatan yang minimal berdiri satu unit. Kalau di kota sudah banyak. Supermarket dan minimarket itu rata-rata dikelola manajemen perusahaan yang berjaringan,” kata As’at Malik Wabup.
Penghentian perizinan pasar modern ini, masih kata pelaksana tugas harian Bupati Lumajang ini, karena keberadaannya dinilai mempengaruhi pasar tradisional yang ada. “Baik pasar tradisional kecil maupun yang besar. Sebab, diakui bahwa manajemen pasar modern lebih maju. Mereka bisa menyediakan fasiits belanja dengan store yang menarik dan enak. Berbeda dengan pasar tradisional tentuya,” jelasnya
Hal inilah yang menurut As’at Malik Wabup, menjadi pertimbangan dan kebijakan Pemkab Lumajang untuk berkomitmen mengembangkan pasar tradisional. Baik memperbaiki sarana-prasarana infrastruktur, maupun fasilitas serta memberikan pelatihan kepada para pedagang tradisional yang ada.
“Yang jelas, upaya menghidupkan dan membenahi pasar tradisional akan terus kita lakukan,” ujarnya. Hanya saja, Wabup Lumajang mengingatkan, agar pelaku usaha di pasar tradisional mau berbenah diri dan mengimbangi pasar modern yang telah ada.
“Jika tidak, pasar tradisional akan terus ditinggal. Ini kesempatan bagi pasar tradisional agar mampu bersaing dan berbenah diri untuk tetap eksis. Caranya, penataan barang yang dijual, menejemen, lampunya harus terang dan metode pelayanan yang dibenahi lagi. Jangan sampi, pasar tradisionbal jadi seperti warung remang, karena lampunya temaram. Sehingga pelanggan bingung memilih barang yang akan dibeli,” pungkas As’at Malik Wabup. (her/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
