Sepanjang 2014, Longsor Terjang 141 Desa di Jatim

Sepanjang, tahun 2014 longsor sedikitnya telah menerjang 141 desa yang ada di 84 kecamatan yang ada di Jawa Timur. Dari jumlah ini, Kabupaten Pacitan menjadi penyumbang utama longsor dan terjadi di 45 desa di 12 kecamatan.

“Di Pacitan menyumbang 32,85 persen longsor yang ada di Jatim,” kata Sudharmawan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Selasa (16/12/2014).

Sedangkan longsor terbesar terjadi di Jombang pada Januari 2014. Saat itu, longsor menewaskan 14 orang yang ada di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang.

Selain itu, daerah yang juga langganan longsor adalah Kabupaten Blitar dengan jumlah temuan longsor terjadi di 18 desa di 11 kecamatan.

Kabupaten Lumajang terjadi di tujuh desa di enam kecamatan. Lantas Trenggalek di tujuh desa, enam kecamatan; Ponorogo di delapan desa dan kecamatan; juga di Bojonegoro di enam desa dan enam kecamatan; sera di Kota Batu di enam desa dan dua kecamatan.

Menurut Sudharmawan, kerusakan hutan menjadi penyebab utama terjadinya tanah longsor. Karenanya, sejak tahun 2009, pemerintah bersama perum perhutani juga terus melakukan reboisasi di 23 kesatuan pemangku hutan (KPH).

Reboisasi dilakukan dengan menanam pinus, mahoni, serta sengon damar. Untuk tahun 2014 ini saja, total reboisasi dilakukan di 24.675 hektar lahan.

Sedangkan untuk tahun 2013 reboisasi dilakukan di 14.468 hektar, lantas tahun 2012 di 12.696 hektar, tahun 2011 24.961 hektar, tahun 2010 sebanyak 23.971 hektar, dan tahun 2009 di 34.373 hektar. (fik/ipg)