Selasa, 23 Desember 2025

Sembilan Takhayul Tahun Baru Imlek

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Ilustrasi

Tahun Baru Imlek ternyata bukan sekadar tentang kelezatan makanan dan isi dari amplop merah, ada juga daftar panjang hal tabu yang sangat dihindari oleh orang Tionghoa di seluruh dunia.

Bahkan dalam tradisinya, mereka akan dipukul oleh nenek atau kakek mereka dengan tongkat jika melakukan beragam aktifitas yang mereka larang.

Dan berikur sembilan hal yang paling dihindari ketika merayakan Tahun Baru Imlek :

1. Jangan memegang sapu. Diyakini, bahwa menyapu lantai selama Tahun Baru Cina akan mengusir nasib baik dan keberuntungan.

2. Misteri Keruk Keprok. Karena Jeruk jenis ini dianggap sebagai perlambang keberuntungan dan kemakmuran, maka orang Tionghoa harus membawa buah ini ketika mengunjungi teman dan kerabatnya.

3. Warna Hitam. Hitam dikaitkan dengan kematian dan nasib buruk, sehingga orang Tionghoa menghindari memakai sesuatu yang berwarna hitam pada hari pertama Tahun Baru.

4. Amplop merah. Memberikan uang dalam amplop merah yang dihiasi dengan baik adalah cara untuk menyebarkan keberuntungan kepada siapapun yang menerimanya. Hal ini lebih bersifat memberi ucapan saja, dan jumlahnya tidak terlalu penting (meskipun lebih lebih banyak lebih baik, tentunya).

5. Petasan. Menurut mitologi Tionghoa kuno, ada raksasa setengah naga dan setengah singa pemakan manusia bernama Nian yang akan turun dari gunung dan meneror manusia setiap tahun. Namun, manusia menyadari bahwa Nian membenci suara keras, sehingga mereka memutuskan untuk menggunakan petasan pada hari pertama Tahun Baru untuk menakut-nakuti binatang itu.

6. Warna Merah. Selain bunyi keras, Rakasa Nian ternyata juga membenci warna merah sehingga orang memakai merah selama Tahun Baru Imlek untuk menakut-nakutinya. Akhirnya, hal itu menjadi warna keberuntungan.

7. Nanas. Nanas berarti kemakmuran dalam bahasa Mandarin, yang menjelaskan obsesi orang Tionghoa dengan buah ini setiap Tahun Baru Imlek.

8. Ikan dan Abalon. Ini sebenarnya bukan tentang gizi, namun karena nama-nama mereka dalam bahasa Mandarin. Ikan dilafalkan sebagai “yu” sementara abalone berbunyi “bao yu”, dengan kata kunci “yu” yang secara fonetis terdengar seperti kekayaan. Sangat penting bagi orang Tionghoa untuk hidup dalam kekayaan dan tidak akan ada kekurangan apa pun di tahun yang akan datang.

9. Menjaga tahun. Hal ini diyakini bahwa anak-anak harus terjaga sampai larut malam pada malam Tahun Baru untuk menjaga tahun bagi orang tua mereka. Semakin malam mereka tidur, semakin panjang umur orang tua mereka. (fik)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 23 Desember 2025
26o
Kurs